Nobar Film “Lafran”, Kader dan Alumni HMI Penuhi Bioskop

NOBAR : Ketua Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) NTB H. Lalu Winangan saat menyampaikan sambutan di acara nobar film ”Lafran" di studi XXI Lombok Epicentrum Mall, Rabu (19/6). (Git/Radar Lombok)

MATARAM : Ribuan kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memenuhi studio XXI di Lombok Epicentrum Mall Mataram tempat diputarnya film “Lafran”. Kegiatan nonton bareng ini digelar oleh Majelis Wilayah KAHMI NTB sebagai rangkaian pertunjukan khusus film “Lafran” secara maraton di 35 kota di Indonesia sejak Mei hingga akhir Juni 2024.

“Lafran” adalah film sejarah berdirinya HMI, organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia. Film ini berkisah tentang masa kecil Lafran, sang pendiri HMI, hingga pergolakan pikiran dan aktivitasnya selama menjadi mahasiswa dan lalu mendirikan HMI bersama teman-temannya sebagai tempat bersatunya semangat keislaman, keummatan dan keindonesiaan. Film ini dirilis tanggal 20 Mei lalu dan ditayangkan perdana di bioskop tanggal 20 Juni 2024. Lafran Pane adalah salah satu pahlawan nasional. 

Ketua Presidium Majelis Wilayah KAHMI NTB H. Lalu Winengan bersyukur acara nobar film “Lafran” berlangsung sukses. Di XXI, ada lima layar yang disediakan untuk menampung antusiasme kader dan alumni HMI yang datang. Ketua Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia berhalangan hadir. Sementara Pj. Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi menyampaikan ucapan selamat lewat video rekaman yang diputar di awal sebelum film dimulai. Gita adalah alumni HMI Cabang Malang. 

Di sambutannya, Winengan secara khusus menyentil pesta demokrasi yakni Pilkada NTB mendatang. Dia menyebut ada satu pasangan calon yang keduanya adalah alumni HMI yakni H. Lalu Gita Ariadi dan HM. Sukiman Azmi. Winengan meminta seluruh kader dan alumni HMI mendukung kedunya menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di Pilkada mendatang. “Ini saya sampaikan dimana-mana. Kalau ada alumni yang maju, kalian harus dukung. Apalagi ini (Gita dan Sukiman) dua-duanya HMI. Harus didudukung, “ ungkapnya.

Ia menjelaskan dukungan kader HMI kepada alumninya bukan berarti melanggar independensi. “ Yang tidak boleh itu kalau kalian bawa bendera HMI, pakai stempel HMI, terus dukung orang. Itu yang nggak boleh. Tapi secara hati dan keluarga, kalian harus mendukung alumni kalian,” ungkapnya.(git) 

Komentar Anda