12 Warga Jadi Tersangka Pemanahan Anggota Polisi

Tiga Polisi Masih Dirawat di RSUD Kota Mataram

DIAMANKAN: Puluhan senjata berupa anak panah, ketapel hingga senjata rakitan diamankan petugas keamanan dari warga Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara. (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Polresta Mataram telah mengamankan 24 orang dalam kasus penembakan anak panah kepada anggota polisi yang sedang melakukan penjagaan di perbatasan wilayah Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, dan Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, sebanyak 12 orang resmi ditetapkan sebagai tersangka. “Sudah kami lakukan penahanan,” kata Kapolresta melalui Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Minggu kemarin (8/10).

Disampaikan, sebanyak 12 tersangka itu berasal dari Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, dengan rincian identitasnya yaitu AK; SD; YS; SH; AR; SM; TM; EB; MS; AD; RF; dan MF. Mereka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No 22 Tahun 1951 dan Pasal 213 ke-3 KUHP Sub Pasal 212 KUHP.

Para tersangka ada yang ditahan di Polresta Mataram, dititipkan di Panti Sosial Paramita, dan 4 orang tersangka lainnya tidak ditahan. Rinciannya, tersangka yang ditahan di Polresta Mataram ada sebanyak 6 orang, inisial AK; SD; YS; SH; AR; SM.

Selanjutnya 2 orang yang dititipkan di Panti Sosial Paramita karena masih di bawah umur, inisial RF dan MF. Sedangkan 4 orang tersangka lainnya inisial TM; EB; MS; AD, yang disangkakan melanggar Pasal 212 KUHP tidak ditahan.

“Empat orang dengan persangkaan dan ancaman di bawah 5 tahun, kami tidak lakukan penahanan. Cuma berkas perkara tetap lanjut,” sebutnya.

Dari 24 orang itu, ada yang ditangkap dan ada yang menyerahkan diri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 24 orang yang diamankan, 2 orang diantaranya dibebaskan karena tidak cukup bukti. Sementara 10 orang lainnya, masih dalam pemeriksaan.

“Masih ada 10 orang yang diperiksa. Apa peran dari masing-masing yang bersangkutan atas dasar keterangan dari saksi-saksi terduga yang sebelumnya kita periksa,” ucapnya.

Polisi tidak hanya mengamankan para tersangka saja, melainkan juga mengamankan barang bukti puluhan anak panah, ketapel, anak panah dan senjata rakitan lainnya. Penyimpanan senjata tersebut, masih terus ditelusuri. Begitu juga dengan adanya terduga lain dalam insiden penembakan anak panah terhadap aparat pengamanan itu.

Baca Juga :  Dua Remaja Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang

“Saat ini kami masih fokus terhadap pencarian para terduga atau warga masyarakat yang masih menyimpan benda-benda yang dilarang seperti senjata rakitan tersebut,” bebernya.

Sementara Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa, yang dimintai keterangan Jumat lalu (6/10), mengatakan salah satu tersangka yang diamankan mengakui ikut memanah anggotanya. “Salah satu tersangka mengakui bahwa ikut memanah anggota, ikut memprovokasi dengan melepaskan anak panah maupun menggunakan ketapel,” kata Mustofa.

Tersangka mengakui hal tersebut, lantaran masih menyimpan dendam atas kejadian silam, tepatnya tahun 2017 lalu. “Ternyata mereka masih menyimpan dendam,” bebernya.

Tidak hanya menyimpan dendam, ternyata pelaku yang diamankan itu juga mengaku bahwa ketapel dan bodypack yang digunakan didapatkan dari leluhurnya, yang ikut dalam perseteruan Monjok-Taliwang tahun 2017 silam.

“Jadi, kita bayangkan bahwa ternyata mereka masih menyimpan dendam. Dan mengakui bahwa ketapel dan bodypack itu dari warisan kakeknya. Saat ini kakeknya sudah meninggal, dan itu warisan sisa-sisa kejadian tahun 2017 silam,” ujarnya.

Ada empat anggota polisi yang menjadi korban serangan dari oknum warga Taliwang, yang terjadi Jumat lalu (6/10), di Jalan Ade Irma Suryani tersebut. Tiga diantaranya harus menjalani operasi di Rumah Sakit Kota Mataram. “Kami sedang mencari pelaku dan kita akan minta pertanggungjawaban kepada orang yang melakukan tindak pidana tersebut,” katanya.

Keterlibatan orang lain akan dikejar, dan pihaknya juga sudah menyimpan sejumlah video terkait dengan serangan ke anggota Polisi tersebut.

Koordinasi dengan tokoh masyarakat Taliwang, juga sudah dilakukan. Kesempatan itu, Mustofa meminta agar masyarakat yang terlibat dalam pemanahan anggota polisi, untuk menyerahkan diri. “Kalau tidak menyerahkan diri, kami akan laksanakan tindakan tegas yang terukur, sesuai dengan prosedur,” tegasnya.

Adanya insiden penembakan anak panah terhadap anggota Polisi yang sedang melakukan pengamanan itu, membuat penjagaan semakin diketatkan, dan petugas menyisir para pelaku pemanahan. Seperti penjagaan Jumat (6/10) malam, petugas keamanan yang dikerahkan sebanyak 1.750 personel, terdiri dari anggota TNI dan Polri yang dilengkapi dengan senjata, tameng, dan sejumlah alat pendukung lainnya.

Baca Juga :  Bos PT AMG Ditetapkan Jadi Tahanan Kota

Sedangkan Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana menjenguk anggota Polresta Mataram yang menjadi korban saat pengamanan di Jalan Ade Irma Suryani, Monjok – Karang Taliwang, yang kini masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Sabtu (7/10).

Empat anggota Polresta Mataram itu terkena anak panah saat mengamankan bentrok yang terjadi pada Jum’at (6/10) dini hari. Anak panah mengenai punggung dan betis anggota kepolisian. Tiga diantaranya mengalami luka yang cukup serius, sehingga harus menjalani operasi dan perawatan di RSUD Kota Mataram. dan salah satu anggota polisi yang dirawat ini adalah Kasat Samapta Polresta Mataram, Kompol Sofyan Hadi.

Selain menjenguk, kesempatan itu Wali Kota Mataram atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Kota Mataram, mengucapkan terima kasih atas pengorbanan yang dilakukan polisi untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Mataram, bahkan sampai harus mengorbankan diri sendiri.

Saat ini kondisi ke tiga anggota kepolisian tersebut, sudah semakin membaik, dan sedang menjalani pemulihan.

Turut hadir mendampingi Wali Kota Mataram, yaitu Sekretaris Daerah Kota Mataram, L Alwan Basri, Asisten Setda Kota Mataram, HL Martawang, Kasat Pol PP Kota Mataram, Irwan Rahadi, dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H Denny Nizar Cahyadi, serta Dirut RSUD Kota Mataram, dr Hj Eka Nurhayati.

Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang mengatakan, kedatangan Wali Kota Mataram untuk menjenguk langsung anggota kepolisian yang terkena anak panah saat bertugas melakukan pengamanan di Jalan Ade Irma Suryani.

Martawang juga mengimbau warga untuk bersama-sama menciptakan kondisi keamanan dan harmoni ditengah-tengah masyarakat. Terlebih menjelang gelaran MotoGP dan Pemilu 2024, sangat dibutuhkan dukungan semua pihak untuk menciptakan kondisi yang kondusif.

“Kita dan setiap orang warga Mataram bisa berperan dengan ikhtiar dan cara masing-masing dalam satu komitmen, untuk membangun harmoni ditengah-tengah masyarakat. Mari bersama-sama berperan, dan jangan mudah terprovokasi. Jangan pernah pula memprovokasi, karena kita semua adalah keluarga besar warga Kota Mataram yang cinta damai,” imbaunya. (sid/gal)

Komentar Anda