Warga Monjok dan Taliwang Sepakat Damai

SEPAKAT DAMAI: Warga Kelurahan Monjok dan Kelurahan Karang Taliwang yang beberapa hari terakhir ini sempat berseteru, akhirnya sepakat untuk berdamai. (ALI MAKSUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Perseteruan warga Karang Taliwang dengan Monjok akhirnya menemui titik akhir. Ini setelah kedua belah pihak sepakat berdamai untuk mengakhiri perseteruan. Komitmen perdamaian disampaikan saat pertemuan di Ruang Kenari Kantor Wali Kota Mataram.

Perdamaian ini disampaikan oleh perwakilan tokoh masyarakat dari Karang Taliwang dan Monjok. Pertemuan dipimpin langsung Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, dihadiri Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa, Dandim 1606 Mataram, Kolonel Arm Arif Rahman dan sejumlah pihak terkait lainnya. Komitnen perdamaian ini disambut positif oleh semua pihak.

“Tadi sudah selesai. Kita panggil tokoh-tokohnya. Termasuk juga kehadiran Pak Dandim dan Kapolresta serta pihak terkait. Ke dua pihak ini kita pertemukan melalui representasi tokoh-tokohnya. Kita minta mereka berdamai dan untuk memenuhi komitmen bersama dalam menjaga kondusifitas, kenyamanan dan ketenangan di Kota Mataram,” ujar Mohan, Senin kemarin (7/8).

Termasuk juga kata dia, keamanan di ke dua wilayah ini tetap terjaga. Sehingga ke depannya tidak ada lagi perseteruan yang bisa memberikan dampak kurang baik untuk Kota Mataram secara keseluruhan. “Ini persoalan-persoalan yang bisa diselesaikan dengan cara berdamai. Tentunya itu kita kedepankan. Insyaallah mereka bersepakat dan kita juga lega dan sudah menyampaikan banyak harapan,” katanya.

Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa menyesalkan kambuhnya benih konflik antara Karang Taliwang dan Monjok. Karena kedua daerah ini dikenal sebagai salah satu ikon Kota Mataram. “Jadi mari kita sama-sama menjaga kondusifitas Kota Mataram. Kami akan terus menjaga Kamtibmas, sehingga kondusifitas di sini tetap terjaga,” ungkapnya.

Kondusifitas bisa terjaga dari peran serta masyarakat. Dia mengamini pernyataan Wali Kota Mataram, bahwa Kamtibmas tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan. Tetapi juga peran serta masyarakat tak kalah pentingnya. “Seperti masyarakat Monjok dan Karang Taliwang,” terangnya.

Baca Juga :  Pohon Mati Jalan Utama Diduga Diracun

Mustofa juga mengingatkan, banyak pihak yang mencoba memprovokasi agar Monjok dan Karang Taliwang (Monta) memanas. Seperti dengan memasang dan mengikat petasan di pohon sekitar yang berdaya  ledak cukup besar. Lalu ada juga warga yang membawa beragam senjata.

“Yang jelas ini sudah sepakat berdamai. Kalau ada yang mencoba memprovokasi atau membawa sesuatu yang sifatnya dilarang. Tentu kami akan melaksanakan tindakan tegas. Kami akan libatkan Batalyon (aparat), baik Batalyon yang di Brimob maupun TNI. Prinsipnya negara tidak boleh kalah dengan yang namanya premanisme maupun kekerasan. Itu prinsip seperti yang disampaikan oleh Kapolri dan Panglima TNI. Kita harus hadir di tengah masyakarat untuk menjaga perdamaian,” tegasnya.

Perdamaian ini diharapkan bisa terus dijaga. Karena pemicu awal konflik kedua wilayah juga sudah ditindak. Kepolisian sudah mengamankan tiga orang tersangka. “Ketiga tersangka sudah kita tangkap tadi malam, dan sudah kita tahan. Lalu masalahnya apalagi,” jelasnya.

Mustofa mengatakan, Monjok dan Karang Taliwang memanas karena persoalan pribadi beberapa waktu yang lalu, yaitu dipicu oleh warga dari Monjok dan Karang Taliwang yang pulang dari minum-minuman keras tradisional jenis Tuak di Kafe di Gunungsari, Lombok Barat.

Kemudian terjadi keributan setelahnya, dan merembet ke warga lainnya. “Ini persoalan orang minum (Tuak) di Gunungsari, dan ribut di sana sampai di jalan.  Hanya rebut dan ini persoalan pribadi kedua belah pihak. Bukan persoalan kampung. Tapi kan ternyata persoalan minum yang hanya 20 ribu ini akhirnya menimbulkan persoalan sedemikian rupa,” terangnya.

Meski sudah ada komitmen perdamaian, namun aparat keamanan tetap disiagakan untuk berjaga di Monjok dan Karang Taliwang. “Kita evaluasi nanti. Yang jelas paska hari ini kita harapkan sudah tidak bunyi petasan ataupun keributan lagi. Karena pelaku sudah amankan dan proses. Lah terus apalagi yang dituntut. Kalau tuntutan ganti rugi ya nanti dimediasi antara pelaku dan keluarga korban. Tapi sudah saya ingatka juga, jangan sampai kesepakatan itu memberatkan salah satu pihak,” jelasnya.

Baca Juga :  310 PPPK Segera Terima SK Pengangkatan

Terpisah, Camat Selaparang, Zulkarwin mengakui kalau kedua kubu telah dipertemukan untuk proses perdamaian. Demikain para pelaku juga sudah diproses di Polresta Mataram. “Pertemuan dengan para tokoh setempat juga sudah digencarkan,” jelasnya.

Dia juga mengimbau warga untuk tetap menahan diri. Karena persoalan penganiayaan terhadap korban, juga bukan permasalahan kelompok atau masyarakat antar kampung, melainkan masalah pribadi semata. Sehingga diingatkan agar pihak terkait tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggungjawab.

Senada, Kepala Bakesbangpol Kota Mataram, Zarkasyie mengatakan sejak kasus dugaan penganiayaan pemuda asal Monjok tersebut, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah pencegahan, untuk meredam konflik. Salah satunya, dengan melakukan mediasi ke dua wilayah, serta melakukan pengawasan secara ketat. “Kita minta warga untuk menjaga harmonisasi, agar tidak terjadi konflik,” harapnya.

Kepala Lingkungan (Kaling) Karang Taliwang, H. Siin mengatakan kesepakatan damai tersebut, adalah hasil kesepakatan bersama, dan tidak ada unsur paksaan. Bersama kepala Lingkungan Monjok, pihaknya akan berkomitmen agar kejadian itu tidak sampai terulang kembali. “Ini hanya persoalan anak muda, bukan masalah kampung,” katanya.

Dengan adanya kesepakatan damai itu, ia berterimakasih kepada pihak kepolisian yang sudah memfasilitasi. “Terimakasih kepada pak Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa yang telah memfasilitasi kami,” ungkapnya.

Demikian Kaling Monjok, Suhaemi menjelaskan pihaknya sepakat untuk menjaga kemananan di lingkungan masing-masing. Dia juga menegaskan masyarakat Monjok tidak akan lagi terprovokasi dengan isu yang tidak jelas. “Kami sepakat untuk berdamai, dan akan menjaga keamanan di lingkungan kami,” tutupnya. (gal/dir/sid)

Komentar Anda