MATARAM – Sejumlah dapil mulai memunculkan para anggota DPRD Kota Mataram terpilih setelah pleno kecamatan rampung. Dari ratusan caleg yang bertarung, sebagian caleg terpilih adalah wajah baru. Mereka masih enerjik dan memiliki segudang program untuk masyarakat kedepanya sesuai dengan daerah pemilihan.
Dari dapil I Kecamatan Kota Mataram misalnya, ada dua wajah baru yakni, Haris Maulana dari Partai Golkar nomor urut 1 memperoleh 2.050 suara. Kedua yakni Hj Baiq Zuhar Parhi dari partai PKS nomo urut 5 memperoleh 2.751 suara. Sesuai hasil pleno Kecamatan Mataram, mereka memperoleh suara terbanyak. Para kandidat sudah memiliki banyak program yang sudah disampaikan ke masyarakat. Seperti Hj Baiq Zuhar Parhi mengatakan, berbekal banyak pengalaman yang awalnya dulu menjadi ASN di Pemprov NTB. Awalnya, sebagai ASN telah mengabdikan diri selama bertahun-tahun di Pemerintah Provinsi NTB. Dedikasi dan prestasinya tak perlu diragukan lagi. Jejak langkahnya diwarnai berbagai pencapaian gemilang, meninggalkan kenangan manis bagi para koleganya.
Namun, pengabdiannya tak berhenti di situ. Di usianya yang tak lagi muda, semangatnya untuk melayani rakyat tak pernah surut. Parhi tergerak untuk melangkah ke ranah politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Mataram melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dari awal masyarakat Kota Mataram pun menyambutnya dengan antusias. Keyakinan dan kepercayaan mereka terhadap sosok Hj Baiq Zuhar Parhi dibuktikan dengan perolehan suara signifikan yang mengantarkannya meraih kursi di DPRD Kota Mataram.
Baginya, selama masih ada kesempatan untuk berbakti, janganlah pernah lelah untuk mengabdi. Pengabdiannya tak hanya terpaku pada satu bidang, tapi meluas demi kemaslahatan rakyat. Ia memasang tekad, terus memperjuangkan aspirasi rakyat dan membawa perubahan positif bagi Kota Mataram. ‘’Salah satu perjuangan dan program terkait dengan UMKM yang terus disuarakan dan mendapatkan aspirasi dari dapil Kecamatan Mataram,’’ singkatnya.
Sementara itu, caleg Golkar Dapil I Kecamatan Mataram, Haris Maulana, usia 34 tahun salah satu politisi muda asal Karang Genteng. Dia salah politisi termuda di Kota Mataram, baru pertama kali mencalonkan diri langsung terpilih dan memperoleh suara terbanyak. Haris mampu menumbangkan pesaingnya di bawahnya. Beberapa program unggulan yang sudah dirancang, seperti pendidikan kesejahtraan masyarakat dan infrastruktur di lingkungan yang akan terus diperjuangkan. ‘’Setiap saya turun sosialisasi, aspirasi masyarakat yang terus masuk soal kesejahtraan dan pendidikan. Ini jadi fokus kedepan,’’ katanya.
Dia mengawali karir di dunia poiltik sejak usia belasan tahun dan sudah lama bergabung dengan Golkar melalui anak sayap partai. Dia terus aktif turun membantu masyarakat. ‘’Semangat saya dari aspirasi masyarakat,’’ katanya.
Sedangkan caleg Golkar Dapil III Kecamatan Ampenan, H Afifian Khalid nomor urut tiga memperoleh 1727 suara. Dia mengundurkan diri menjadi pengawai honorer di Kota Mataram dan maju dalam pileg 2024. Dia sudah mematangkan banyak pogram yang selalu dibawa dan aspirasi masyarakat terus diterima. Pria kelahiran 16 November 1989 ini sudah merancang beberapa program strategis kedepan yang akan dibawa dan diperjuangkan di kursi legislatif. Salah satunya, sebagaian besar harapan masyarakat soal kesejahteraan masyarakat, termasuk fasilitas pendidikan maupun lainya. ‘’Kita sudah sama-sama berjuang bersama relawan dan masyarakat untuk sama-sama menyampaikan aspirasi dan diperjuangkan,’’ katanya.
Sementara itu, Siti Fitriani Bakhresyi caleg dapil IV Kecamatan Selaparang dari Partai Nasdem nomor urut tiga, salah satu caleg dengan perolehan suara terbanyak. Dia unggul jauh dari enam pesaingnya. Dia memperoleh 2.450 suara sesuai hasil D hasil Pleno tingkat Kecamatan Selaparang. Dia memiliki misi dan membawa kecamatan Selaparang kedepan dengan taglent Selaparang Mantab (Makmur dan Bermartabat). Dia merupakan sosok srikandi aktif di sejumlah organisasi.
Ia menyebutkan, beberapa misi kedepan yakni meningkatkan potensi olahraga pemuda Selaparang, mewujudkan masyarakat sejahtera dalam bidang pengembangan usaha, mewujudkan wanita yang berdaya saing. Dan terakhir yakni, membangun Kota Mataram melalui Selaparang berbasis manusiawi, berkeadilan dan saling memajukan. ‘’Ini salah satu bentuk aspirasi masyarakat yang sudah lama ditampung selama ini,’’ katanya.
Dia sempat maju pada pileg 2019, namun gagal. Namun dirinya tidak patah arang dan terus berjuang dan turun ke masyarakat membantu masyarakat. Serta dukungan para tokoh masyarakat, pemuda dan agama selama ini terus mengalir. (dir)
