Sembilan Sekolah di Lotim Masih Belajar di Huntara

HUNTARA : Murid SDN 2 Batuyang Kecamatan Pringgabaya sampai saat ini masih belajar di Huntara lantaran sekolahya belum diperbaiki. (DOK/ RADAR LOMBOK)

SELONG – Ratusan sekolah di Lombok Timur masih membutuhkan perbaikan karena kondisinya rusak. Entah itu karena termakan usia, termasuk juga penyebab bencana gempa bumi tahun 2018 silam.

Ratusan bangunan sekolah yang mengalami kerusakan itu sebagian besar gedung satuan pendidikan SD dan SMP.  Saat ini setidaknya ada sekolah yang muridnya terpaksa harus belajar di hunia sementara (Huntara), seperti SDN 2 Batuyang Kecamatan Pringgabaya dan SDN 1 Dames Damai Kecamatan Suralaga

“Rata- rata sekolah yang rusak ini karena termakan usia. Belum lagi rusak karena bencana gempa bumi,” kata Kabid Sarana dan Prasana (Sarpras) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur Hadi Jayari, kemarin.

Hadi menjelaskan secara rinci terkait jumlah kerusakan sekolah terutama di jenjang SD. Dari 759 bangunan sekolah jenjang SD Negeri ada sekitar 100 sekolah yang kondisinya telah mulai termakan usia dan sangat tidak layak. Belum lagi yang rusak karena bencana gempa.

Baca Juga :  Hibah Pokir ke IKA Unram Diklaim Sesuai Aturan

“Yang terkena dampak gempa bumi, sampai sekarang masih melakukan aktivitas belajar mengajar di Huntara sekitar 9 sekolah. Ini tentunya akan menjadi atensi kita di Pemkab Lombok Timur,” ujarnya.

Berbagai upaya dilakukan Pemkab Lombok Timur untuk melakukan perbaikan sekolah rusak ini terutama karena bencana gempa bumi. Untuk perbaikan sekolah yang rusak karena gempa ini pihaknya telah berulang kali mengajukan usulan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan bantuan perbaikan melalui program rencana Rehab Rekon Rehabilitasi Paska Bencana (R3PB).

Baca Juga :  Sempat Bermasalah, Bangunan Gedung SMAN 11 Belum Selesai Dikerjakan

“Usulan perbaikan melalui R3PB tetap kita usulkan supaya bangunan sekolah yang rusak ini tetap bisa mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah pusat ” terang dia.

Berkaitan dengan sekolah yang rusak karena termakan usia rata- rata telah berumur di atas 20 tahun. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa perabotan dari sekolah tersebut telah mulai rapuh. Bahkan sebagian dari sekolah itu mengalami kerusakan dibagian atap.

“Kondisi sekolah seperti itu memang harus direhab total. Perbaikan sekolah yang rusak termakan usia ini selain melalui APBD kita juga usulkan melalui dana pusat,” tutup Jayari. (lie)

Komentar Anda