Sebut Paslon 2 Menang di NTB, Dr Zul Diingatkan tak Buat Gaduh

Lalu Hadrian Irfani (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Video mantan Gubernur NTB, yang juga Juru Bicara Timnas AMIN, Dr Zulkieflimansyah kembali viral di media sosial (Medsos), dan menjadi perbincangan cukup hangat di kalangan netizen. Kalau sebelumnya dia sempat berpose 3 jari dan menghadiri kampanye Capres Ganjar Pranowo, maka kali ini politisi PKS itu mengungkap hasil survei yang memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di NTB.

Hal itu terungkap dalam video berdurasi 60 detik berisi ucapan Zulkieflimansyah, yang beredar cepat dan viral di media sosial. Pernyataan itu disampaikan Zulkieflimansyah, saat memberikan sambutan di acara pelantikan DPP Himmah NWDI di Gedung Graha Bhakti Praja Kompleks Kantor Gubernur NTB, Sabtu (30/12/2023) lalu.

NWDI diketahui merupakan organisasi yang dipimpin oleh Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, dan mendukung Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. Dalam penyampaiannya, Dr Zul  mengaku mendapat hasil survei Pilpres terkini untuk wilayah NTB. Dimana pada video tersebut, Zulkieflimansyah menyebut elektabilitas masing-masing Paslon.

Disampaikan, Paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menurut survei yang dikutip Zulkieflimansyah, memperoleh 19%, kemudian Prabowo-Gibran 53%, dan Ganjar-Mahfud 9%.

“Buat adik-adik semua, beberapa minggu yang lalu, tepatnya mungkin dua sampai tiga minggu yang lalu, saya dipresentasikan hasil survei Pilpres di NTB. Dan hasilnya di luar perkiraan saya. Jadi pasangan nomor 3, dari 6.000 responden jadi sangat akurat itu hanya dapat 9 persen di NTB. Kemudian pasangan nomor 1 hanya dapat 19 persen, dan pasangan nomor 2 dapat 53 persen,” kata Gubernur NTB periode 2018 – 2023 ini.

Tak ayal potongan video Zulkieflimansyah yang mengutip hasil survei Pilpres tersebut, menjadi viral. Dalam grup-grup WhatsApp, potongan video itu pun menjadi perbincangan.

Bahkan Tim Kampanye Daerah (TKD) AMIN, juga ikut angkat bicara terkait pernyataan Dr Zul tersebut. Dimana Sekretaris TKD AMIN NTB, Lalu Hadrian Irfani mengaku pihaknya tak pernah mendapatkan potret survei yang disampaikan Zulkieflimansyah.

Baca Juga :  Toprak Razgatlioglu Raih Juara Dunia Superbike di Mandalika

Pasalnya, sejauh ini pihaknya di internal belum melakukan survei. Selain itu, pihaknya juga  belum pernah dipresentasikan hasil survei oleh lembaga manapun. “Apa yang disampaikan Pak Zul, mungkin survei internal beliau. Tetapi kami tetap meyakini bahwa dengan kami berkeliling di NTB, kami yakin angka survei tidak seperti yang disebutkan Pak Zul,” kata Ketua DPW PKB NTB ini.

Pihaknya pun menanggapi santai polemik yang muncul terkait pernyataan yang disampaikan Dr Zul. Dia memahami bahwa yang disampaikan Zulkieflimansyah di acara NWDI dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pakar NWDI.

“Kami santai saja, ini kan politik. Mungkin beliau bermaksud menyampaikan ke pemuda NWDI yang hari ini mendukung Ganjar-Mahfud, bahwa hari ini posisinya paling buncit, untuk memotivasi kerja-kerja (tim) Ganjar-Mahfud yang belum maksimal,” tandasnya.

Kendati demikian, TKD AMIN NTB mengingatkan Jubir AMIN Dr Zul, agar tidak membuat kegaduhan. Lebih-lebih yang sifatnya dapat merugikan paslon AMIN di NTB. Pihaknya tak melihat bahwa sikap yang ditunjukkan Zulkieflimansyah sebagai upaya mengkampanyekan Paslon lain di luar AMIN.

“Saran kami ke depan, hal-hal yang menimbulkan polemik dikurangi, karena ini kan Pilpres suhunya mulai hangat. Hal yang kiranya muncul polemik dan merugikan AMIN, mohon Pak Zul jangan melakukan hal tersebut,” ungkap Ketua Komisi V DPRD NTB.

Sementara itu, PDIP NTB sebagai Parpol pengusung Ganjar-Mahfud meradang dengan apa yang disampaikan Dr Zul. Wakil Ketua DPD PDIP NTB, Ruslan Turmuzi menilai apa yang disampaikan Zulkieflimasnyah, yang menyebutkan hasil survei pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya 9 persen di wilayah NTB, adalah ngawur dan tidak rasional.

Baca Juga :  Mutasi Pejabat NTB Mengendap di Kemendagri

“Kalau kita asumsi memakai data Pilpres 2019, ada dua pasangan calon yakni Jokowi dan Prabowo, dengan kemenangan Prabowo saat itu. Kemudian hasil survei saat ini Prabowo 53 persen, itu berarti Prabowo tidak pernah turun di NTB. Sehingga apa yang disampaikan Zulkieflimansyah itu tidak rasional dan ngawur, sehingga patut diragukan karena dasarnya tidak jelas,” ucapnya.

Dia mengatakan, saat PDIP mengusung Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019, Jokowi tidak pernah menang di NTB, karena pada saat itu masyarakat NTB tidak menerima Jokowi. Namun pada Pilpres 2024, Prabowo menggandeng putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden, sehingga dirinya pun berpandangan suara Prabowo juga akan bernasib sama seperti halnya Jokowi yang harus kalah di NTB.

“Apa tidak terjadi perubahan pola pikir dari masyarakat kita. Tentu ini akan menjadi evaluasi kita, sehingga kalau kami kerja bahwa target kami harus melebihi target Pilpres 2019,” tandasnya.

Menurutnya, masyarakat NTB sudah paham dengan dinamika politik nasional yang terjadi saat ini terkait pasangan nomor urut dua tersebut, sehingga masyarakat sudah berpikir rasional. Dia menilai selain ngawur dan tidak rasional, pihaknya menilai apa yang sampaikan Zulkieflimansyah saat hadir di kegiatan NWDI, sudah tidak menganggap peran Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Padahal, TGB sendiri merupakan mantan Gubernur NTB dua periode, dan memiliki pengaruh besar di NTB. Itu artinya dia menilai, Dr Zul tidak menganggap ketokohan TGB di NTB. “Ketika TGB jadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, berarti tidak ada pengaruh. Sehingga perlu dipertanyakan juga kalau 9 persen hasil survei Ganjar-Mahfud tersebut,” tandasnya. (yan)

Komentar Anda