Polda NTB Turunkan 3.409 Personel Pengamanan MotoGP

MATARAM — Pengamanan event balap motor dunia MotoGP 2023 yang digelar di Sirkuit Mandalika, 13-15 Oktober mendatang, telah dimatangkan. Polda NTB menerjunkan sebanyak 3.409 personel gabungan dari Polri dan TNI, yang pengamanannya akan dimulai hari ini, tanggal 10 – 16 Oktober mendatang. “Kita siap melakukan pengamanan,” tegas Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto, usai melakukan inspeksi pasukan pengamanan MotoGP di Lapangan Bhara Daksa Polda NTB, Senin kemarin (9/10).

Dari 3.409 personel itu, sebanyak 409 personel diantaranya merupakan perbantuan dari Mabes Polri, Polda Lampung, Polda Sumatera Selatan dan Polda Jawa Timur. Sedangkan yang dari Polda NTB dan TNI ada sebanyak 3.000 personel.

“Jumlah tersebut bisa berubah sesuai dengan kondisi lapangan. Intinya pengamanan sudah siap, dan keselamatan rakyat yang utama dalam pengamanan,” jelas Djoko. Bagi para personel yang terlibat pengamanan, Kapolda berpesan agar pengamanan yang dilakukan diniatkan sebagai ibadah, selalu menjaga kesehatan mental dan fisik, serta meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi potensi gangguan yang dapat mengganggu pelaksanaan event kelas internasional tersebut. “Laksanakan kegiatan secara profesional dan humanis kepada masyarakat yang datang menonton,” ujarnya.

Sementara Karo Operasi Polda NTB, Kombes Pol Abu Bakar Tertusi mengatakan, pada perhelatan MotoGP 2023 pihaknya menyiapkan 60 pos pengamanan dan penyekatan yang tersebar di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Utara Kalau di wilayah Lombok Tengah sendiri sebanyak 61 pos,” jelasnya. Rinciannya, sebanyak 38 pos penyekatan dan pos pengamanan sebanyak 28 titik yang tersebar. Tidak hanya itu, potensi gangguan selama berlangsungnya event juga telah dipetakan. Termasuk menyiapkan penembak jitu yang telah ditempatkan di sejumlah titik vital.

“Tim khusus tetap kita siapkan, salah satunya tim anti copet. Jadi semua keramaian ada anggota yang akan melakukan pengamanan,” tandasnya. Selain kenyamanan penonton saat menonton, rekayasa lalu lintas juga telah disiapkan, dan rekayasa lalu lintas yang disiapkan berbeda dari sebelumnya, tahun 2022. “Rekayasa lalu lintas tahun ini agak berbeda dengan rekayasa lalu lintas tahun 2022. Tahun 2023, kami menerapkan sistem contraflow,” ucap Direktur Dit LantasPolda NTB, Kombes Pol Djoni Widodo. Sistem contraflow diyakini akan lebih efektif mengurangi kemacetan.

Baca Juga :  KPK Selidiki 14 Kasus Korupsi di NTB

Berbeda halnya dengan menggunakan satu jalur, seperti yang diterapkan tahun 2022. “Kalau kita menggunakan satu jalur yang seperti tahun lalu, melalui wilayah Bandara ke Bundaran Songgongg tahun lalu terjadi kepadatan.

Sehingga dari jalur Songgong menuju ke Bandara, akan menggunakan sistem contraflow,” katanya. Dikatakan, semua penonton dari lima pintu masuk yang terdiri dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam), Pelabuhan Kayangan, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Gili Mas dan Pelabuhan Bangsal, akan berkumpul di Bundaran Bizam.

“Semua penonton yang akan ke Mandalika, nanti akan ketemu di Bundaran Bizam,” ungkapnya. Bundaran Bizam merupakan salah satu titik penyekatan pertama yang dilakukan oleh petugas. Di lokasi ini petugas akan memberikan petunjuk dan arahan ke penonton, jalur mana yang harus dilewati sesuai dengan tiketnya. Penonton yang memiliki
tiket A, B, C dan H akan melewati jalur normal, dari bundaran bandara menuju ke Bundaran Songgong.

“Sedangkan tiket D,E,F,GA dan 360 juga akan melewati jalur normal, dari bundaran bandara menuju Bundaran Songgong,” bebernya. Namun, penonton dengan tiket A,B,C,H dan D,E,F,GA jalurnya akan dibagi lagi menjadi dua sekitar 500 meter sebelum menuju Bundaran Songgong.

Penonton dengan tiket A,B,C dan H akan diarahkan menuju parkir yang ada di Pelabuhan Awang. “Sedangkan D,E,F,GA mereka akan memutari Bundaran Songgong diarahkan ke parkir G2. Nanti penonton A,B,C,H akan diangkut shuttle bus menuju pintu utama masuk melalui balck gate 2,” katanya.

Baca Juga :  Over Capacity, Pemprov akan Tutup TPA Kebon Kongok

Kemudian, bagi penonton yang memiliki tiket jenis I, J, K akan diarahkan menuju Jalan Sengkol. “Karena parkirnya tiket I, J, K parkir barat,” tuturnya. Selanjutnya untuk penonton yang memiliki tiket premiere class, deluxe class, VIP dan tamu undangan akan disiapkan jalur khusus yang akan menggunakan jalur contraflow, dengan panjang 17,4 kilometer. “Nanti akan saya buatkan kanalisasi dengan traffic cone ditengah-tengah jalan untuk memberikan akses,” ujarnya.

Demikian dengan jalur arus balik, juga sudah disiapkan. Arah balik yang disiapkan kebalikan dari pintu masuk kedatangan penonton. Penonton dengan tiket I,J,K akan kembali lewat jalur Sengkol. Kemudian tiket A,B,C,H nanti melihat dari penonton dengan tiket D,E,F,GA. “Jam 15.00 Wita, traffic cone akan saya pinggirkan untuk yang contraflow, untuk persiapan kembalinya penonton. Jalur akan saya normalkan kembali,” katanya.

Untuk penonton dengan tiket A,B,C,H yang parkir di Pelabuhan Awang, jalur baliknya situasional. “Kalau situasi Bundaran Songgon memungkinkan untuk dilewati penonton A,B,C,H kitaakan lewatkan Bundaran Songgong ke Bypass,” cetusnya.

Akan tetapi, jika terjadi kepadatan, maka penonton A,B,C,H akan diarahkan menuju jalan ke Kota Praya. “Jadi, tidak bisa melewati Bundaran Songgong,” katanya.

Dalam pengamanan lalu lintas ini, Dit Lantas Polda NTB dibackup oleh personel dari Polda Lampung dan Sulawesi Selatan sebanyak 75 orang. “Informasinya, Presiden (Joko Widodo) dan menteri akan hadir. Sehingga pengawalan juga sudah kita siapkan untuk menuju ke Mandalika,” tandasnya. (sid)

Komentar Anda