Pemerintah Tidak Akan Meminta Maaf Kepada PKI

MATARAM–Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menggelar acara silaturahmi dan Safari Ramadan 1437 H beserta keluarga besar TNI dan komponen masyarakat.

Acara yang dilaksanakan lapangan  Batalyon Infantri (Yonif) 742/SWY Gebang Kota Mataram dirangkai  dengan memberikan santunan kepada 1000 anak yatim. Dalam  sambutannya, Gatot Nurmantyo  mengatakan berbagi dan berkumpul bersama anak yatim menurutnya adalah hal yang sangat indah dan terus dirindukannya setiap tahun. " Setiap tahunnya saya merindukan acara seperti ini dengan berkumpul bersama anak yatim," ujarnya Selasa  kemarin (28/6).

Dirinya juga mengaku bersyukur masih diberikan kesempatan untuk berkumpul bersama menjelang akhir bulan Ramadan tahun ini. Dikatakannya, kedatangannya kali ini juga untuk bersilaturahmi. Karena silaturahmi itu menurutnya suatu kebahagiaan dan kebanggaan bersama dengan prajurit-prajurit TNI di NTB. " Ini merupakan suatu kebahagiaan bagi saya bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan prajurit-prajurit TNI disini," katanya.

Secara khusus, Jendral TNI bintang empat ini dalam sambutannya menyampaikan pesan dari Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan pada saat melaksanakan buka bersama di Mabes TNI. Presiden kata dia mengatakan, ingin menampik isu yang beredar di masyarakat selama ini yang menyebut bahwa pemerintah akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI). Isu yang berkembang ini disebutnya sangat tidak benar. " Lewat silaturahmi saya menyampaikan pesan dari Bapak Presiden kalau isu itu tidak benar," ungkapnya.  Mengutip pernyataan  Presiden, Gatot mengatakan pemerintah tidak memiliki niat sedikit pun untuk meminta maaf kepada PKI. Presiden juga secara pribadi tidak pernah memiliki niat sama sekali untuk meminta maaf kepada PKI. " Jadi kalau ada isu-isu seperti itu, maka itu hanya berasal dari orang yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya.

Baca Juga :  Pengguna Atribut PKI akan Ditangkap

Bahkan, Gatot Nurmantyo juga mengatakan dirinya mendengar langsung pernyataan Presiden tersebut di depan prajurit TNI yang hadir dalam acara buka puasa tersebut. " Saya mendengar langsung sendiri Bapak Presiden mengatakan demikian di depan prajurit-prajurit saya yang mengatakan tidak ada niat sedikitpun untuk meminta maaf kepada keluarga PKI," tegasnya.

Dengan demikian, setelah disampaikan langsung oleh Presiden, maka ia berharap isu-isu tersebut sudah tidak ada lagi terdengar di masyarakat. " Karena yang menyampaikan seperti ini adalah Presiden, maka itu sama saja seperti Undang-Undang," sebutnya.

Baca Juga :  Pupuk Palsu Lambang PKI Dilacak

Selanjutnya, pesan lainnya yang diucapkan oleh Presiden saat itu kata dia adalah isu tentang pembubaran komando kewilayahan (Babinsa) atau teritorial. Isu tersebut sama juga disebutnya adalah tidak benar. Presiden menurutnya menyampaikan bahwa komando teritorial ini sangat diperlukan. Komando teritorial ini juga sangat penting untuk mendeteksi secara dini dalam kegiatan di seluruh nusantara. " Ini juga isu yang tidak benar. Komando teritorial ini menurut Presiden sangat penting dan masih sangat diperlukan," bebernya.

Untuk itu, presiden menyampaikan komando teritorial ini sangat penting dan tidak akan dibubarkan. " Ini dua hal yang penting bagi bangsa dan negara kita semuanya," tandasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dirangkai dengan buka bersama. Kemudian dilanjutkan dengan shalat Maghrib dan Isya serta Tarawih secara berjamaah. Hadir dalam acara ini antara lain Gubernur NTB TGH Zainul Majdi MA, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono, Danrem 162 Wire Bhakti Kolonel Inf Farid Makruf MA dan masih banyak lagi tamu undangan lainnya.(gal)

Komentar Anda