MATARAM–Pasangan petahana Lalu Pathul Bahri-M. Nursiah menargetkan koalisi gemuk di Pilkada Loteng 2020.
Paket ini sudah mengantongi SK dukungan B1.KWK dari Partai Gerindra dan Berkarya. Kendatipun SK Berkarya itu dianulir oleh pengurus Berkarya versi Ketua Umum Muchdi PR yang belakangan mendapatkan legalitas SK Menku HAM. Kendati begitu, Pathul-Nursiah tetap menargetkan koalisi gemuk dengan mengincar dukungan Golkar, NasDem, PDIP, PKB, dan PKS. “Target kita diusung koalisi gemuk,” ujar Hasan Massat selaku Ketua Tim Pemenangan Pathul-Nursiah.
Khusus Berkarya, pihaknya optimistis mendapatkan dukungan dari pengurus Berkarya versi Ketua Umum Muchdi PR. Komunikasi politik sudah dilakukan terkait hal tersebut. “Kita yakin dukungan Berkarya tetap ke Pathul-Nursiah,” imbuh politisi Golkar ini.
Kemudian pihaknya juga yakin diusung Golkar. Pathul-Nursiah sudah sangat patuh terhadap mekanisme penjaringan di beringin tua itu. Di samping Nursiah juga sudah mengusulkan secara resmi agar bisa mengantongi kartu tanda anggota (KTA) Golkar.
Saat ini tambahnya, Nursiah memang belum ber-KTA Golkar, karena masih menjabat Sekda Loteng. Tetapi dipastikan, jika Nursiah resmi mundur dari jabatan sekda dan PNS, maka akan ber-KTA Golkar.
“Sudah ada komitmen Beliau siap menjadi kader Golkar,” imbuhnya. Dengan demikian, jika Pathul Nusiah memenangkan Pilkada Loteng, maka Golkar tetap berada di lingkaran kekuasaan. Sama seperti ketika Ketua DPD I Golkar NTB Suhaili FT menjadi Bupati Loteng dua periode. Soal kabar bahwa Golkar akan mengusung Wakil Ketua DPD Il Golkar Loteng Yusuf Saleh; berdampingan dengan Lale Prayatni, Hasan Massat mengaku tak khawatir terkait hal tersebut. Pasalnya, Golkar sudah hampir final menentukan arah dukungan. Bahkan hasil survei elektabilitas sudah dikantongi sejak awal Agustus lalu.Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPW NasDem NTB Ardany Zulfikar mengaku, Pathul-Nursiah menjadi salah satu bapaslon yang diajukan
ke DPP NasDem.“Paket ini tetap berpeluang selama belum ada keputusan DPP,” pungkasnya. (yan)
