Mobil Terguling, Warga Denpasar Tewas

EVAKUASI: Petugas saat melakukan evakuasi kendaraan yang lakalantas di Jalan Baypass Tandek Desa Labulia Kecamatan Jonggat, Senin (19/9). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Kecelakaan lalulintas (Lakalantas) yang menelan korban jiwa kembali terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Tengah. Kali ini Lakalantas out of control dialami oleh kendaraan Toyota Inova DR 1389 AS di jalan Baypass Tandek Desa Labulia Kecamatan Jonggat.

Kendaraan yang dikemudikan pria berinisal LM, 33 tahun, warga Dusun Selao Desa Kateng Kecamatan Praya Barat ini terguling Pada Selasa (19/9) sekitar 08.35 Wita. Akibat kejadian tersebut, penumpang kendaraan Toyota Inova yang diketahui perempuan berinisal IAP, 32 tahun asal Desa Ubung Kaja Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar Provinsi Bali ini tewas.
Informasi yang berhasil dihimpun koran ini, kejadian naas ini bermula saat kendaraan Toyota Inova DR 1389 AS yang di kemudikan oleh LM datang dari arah Barat menuju ke Timur. Namun sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tepatnya di Jalan Baypass Tandek Desa Labulia Kecamatan Jonggat, kendaraan tersebut mengalami pecah depan sebelah kiri.

Kendaraan tersebut oleng kearah kiri dan terguling dan terjatuh keselokan sebelah kiri. Akibat kejadian tersebut mengakibatkan pengemudi kendaraan yakni LM mengalami luka-luka dan langsung dirawat di Puskesmas Batujai, kemudian di rujuk ke rumah sakit. Sedangkan penumpangnya IAP mengalami luka-luka dan meninggal dunia saat dirawat di Puskesmas Batujai.

Baca Juga :  Habisi Nyawa Istrinya, Suriatman Minta Maaf

Anggota Satlantas Polres Lombok Tengah juga sudah langsung menuju TKP untuk melakukan pengamanan dan mengevakuasi korban. Petugas juga saat ini sudah mengamankan barang bukti (BB) satu unit kendaraan Toyota Inova. Hanya saja petugas masih belum bisa memastikan secara detail penyebab kecelakaan ini dan penumpangnya apakah wisatawan atau tidak.

Kasatlantas Polres Lombok Tengah, IPTU Abdul Rachman ketika dikonfirmasi membenarkan kasus lakalantas yang menyebabkan satu orang meninggal dunia ini. Hanya saja pihaknya masih belum bisa menjelaskan secara detail kasus lakalantas ini, karena oleh pihak kepolisian masih fokus dalam melakukan evakuasi korban dan barang bukti. “Kita memang belum melakukan pendalaman karena fokusnya tadi evakuasi, terutama korban dan barang bukti. Untuk barang buktinya sudah langsung kita amankan di Unit Gakum Satlantas dan informasi awal yang kita dapatkan bahwa ini kecelakaan tunggal. Tapi dalam hal berbicara perkara maka tentu saksi harus kita periksa dulu semuanya dan kita dalami baru kemudian bisa kita ungkap faktanya,” ungkap IPTU Abdul Rachman saat dihubungi Radar Lombok, Selasa (19/9).

Baca Juga :  Pembangunan Dasar Jembatan Ngerpak Diputus Kontrak

Petugas belum bisa melakukan pendalaman karena saksi kunci yakni pengemudi mobil masih di rawat di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan. Di satu sisi, satu-satunya yang mengetahui kejadian itu adalah pengendara mobil itu sendiri yang masih hidup. “Yang jelas saat ini satu korban meninggal dunia dan satunya dirawat di rumah sakit. Yang meninggal ini memang sesuai KTP berasal dari Bali. Cuma untuk tempat tinggalnya kita belum tau. Karena KTP dan tempat tinggal kadang belum tentu sama,” terangnya.

Racham menegaskan dengan adanya kejadian ini dan jika melihat trand kecelakaan yang selama ini terjadi tidak lain penyebabnya karena kondisi kendaraan yang tidak maksimal. Terlebih karakteristik jalan yang ada di bypass minim hambatan yang membuat tidak jarang para pengendara membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa dibarengi dengan kesiapan kendaraan.

“Kasus terbanyak yang berakibat fatal adalah pecah ban, ini yang perlu kita waspadai. Disatu sisi kadang pengendara roda empat ini menyepelekan penggunaan dari septy feel. Makanya kami menghimbau agar menggunakan kendaraan yang layak jalan seperti sering diservis dan keselamatan harus tetap diutamakan,” tandasnya. (met)

Komentar Anda