Loteng Masih Jadi Kabupaten Kurang Inovatif

PENGHARGAAN: Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat memberikan penghargaan bagi OPD yang memiliki inovasi, Selasa (7/7). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Berida) Provinsi NTB menyebutkan bahwa Lombok Tengah menjadi salah satu kabupaten yang masuk kategori kurang inovatif. Bukan karena daerah tersebut tidak memiliki inovasi namun tidak terlepas karena belum dilaporkannya berbagai inovasi ini ke dalam sistem.

Kepala Berida Provinsi NTB, Lalu Suryadi menyatakan, Lombok Tengah menjadi kabuaten yang belum inovatif bukan karena kurang inovasi tapi belum seluruhnya inovasi di daerah itu dilaporkan dalam sistem indeks inovasi daerah. “Jadi hanya beberapa kabupaten saja yang statusnya kurang inovatif, salah satunya Lombok Tengah. Tapi sebagian besar status kabupaten lain sudah inovatif, makanya pada tahun 2023 yang menyertai kami menerima Inovatif Geoverment Eward itu ada Kota Mataram, Kota Bima, dan Kabupaten Lombok Utara,” ungkap Lalu Suryadi saat ditemui di acara FGD Forum Komunikasi Riset dan Inovasi Daerah di kantor bupati Lombok Tengah.

Dikatakan, jika salah satu kabupaten/kota sudah dinyatakan menjadi kabupaten/kota inovatif maka berbagai inovasi yang sudah dilakukan di daerah itu tandanya sudah berjalan dengan baik, tinggal bagaimana meningkatkan berbagai inovasi itu agar kedepan bisa menjadi kabupaten/kota terinovatif. “Kalau Lombok Tengah mulai menggencarkan inovasi ini dari tahun 2023, sementara pada tahun 2023 itu kita statusnya sudah melakukan verifikasi dan pembenahan terhadap inovasi-inovasi di Lombok Tengah. Di sisi yang lain pada saat itu syarat untuk bisa dimasukan di indeks inovasi daerah itu kalau inovasi sudah berjalan dua tahun,” tambahnya.

Baca Juga :  Dua Hari Tak Masuk Kerja, Heni Ditemukan Tewas di Kamar Kos

Artinya, sambung Suryadi, berbagai inovasi di Lombok Tengah saat itu statusnya masih konsep dan baru bisa dimasukan dalam indeks inovasi daerah itu jika inovasi tersebut sudah diimpelementasikan. Agar bisa menjadi kabupaten inovatif, maka tahun 2024 ini kesempatan bagi Lombok Tengah. “Makanya saran kita untuk Lombok Tengah, apa yang sudah dikerjakan dari tahun 2023 lalu sudah bagus. Maka tinggal bagaimana sekarang membuat inovasi-inovasi yang ada itu bisa masuk dalam sistem indeks inovasi daerah dengan cara dilengkapi administrasinya, regulasi dan daya dukungnya. Kalau itu sudah dilakukan maka kita yakin Lombok Tengah bisa menjadi kabupaten inovatif,” terangnya.

Terlebih, selisih angka untuk bisa menjadi kabupaten inovatif sangat sedikit. Dimana untuk bisa menjadi kabupaten/kota inovatif maka point yang didapatkan harus minimal 35 point, sementara sebelumnya point Lombok Tengah masih 33. Artinya tinggal dua point lagi daerah tersebut bisa menjadi kabupaten inovatif. “Tapi perlu kita tekankan juga berbicara inovasi ini bukan hanya bicara berapa jumlah inovasi yang ada tapi juga nilai indeks yang perlu diperhatikan. Karena kalaupun banyak inovasi tapi kualitasnya rendah maka tidak bisa juga. Jadi banyak hal yang dinilai mulai dari tekhnologi yang digunakan, regulasi yang mendukung dan lainnya,” terangnya.

Baca Juga :  Mahasiswa Demo Minta Dugaan Korupsi di Puskesmas Batunyala dan Batujangkih Diusut

Misalkan, dalam inovasi itu dikuatkan dengan regulasi dari kepala dinas, maka nilainya akan lebih rendah jika inovasi itu dibarengi dengan regulasi yang lebih tinggi seperti peraturan bupati (perbup) atau peraturan daerah (perda). “Maka hal-hal ini yang harus menjadi perhatian untuk tahun 2024 ini agar indeks bisa lebih tinggi. Jadi dari sisi kualitas inovasi pada prinsifnya lebih banyak pada administratif, sehingga bagaimana caranya melihat dokumen pendukung dari inovasi tersebut,” terangnya. (met)

Komentar Anda