MATARAM–Tidak terasa kita sudah berada di pengujung Ramadan 1445 H.
Seperti biasanya akan selalu muncul pertanyaan. Kapan Lebaran Idulfitri?
Berkaitan dengan hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir sudah mengumumkan Idulfitri 1445 H jatuh pada 10 April 2024.
“Muhammadiyah ber-Idulfitri pada 10 April dan tampaknya akan sama dengan pemerintah,” ujar Haedar, Sabtu (6/4/2024).
Benarkah akan sama? Diketahui dalam menentukan awal bulan hijriah Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki dengan prinsip hisab wujudul hilal.
Sementara pemerintah, selain menggunakan hisab atau perhitungan juga mengacu pada rukyat atau pemantauan hilal serta mengacu pada kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021. Yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Thomas Djamaludin mengungkapkan tinggi bulan di Jakarta pada 9 April 2024 adalah 6,3 derajat dengan elongasi 8,9 derajat.
Artinya ketinggian sudah lebih dari 3 derajat dan elongasi sudah lebih dari 6,4 derajat.
Jika dilihat dari peta garis tanggal wilayah Indonesia dan sebagian Australia kata Prof Thomas, itu sudah memenuhi kriteria MABIMS.
Dengan demikian, 1 Syawal 1445 H berpotensi ditetapkan pemerintah pada 10 April 2024.
Dan hal itu akan sama dengan ormas Islam yang menggunakan kriteria wujudul hilal. “Idulfitri insyaallah akan seragam 10 April,” jelasnya. (RL)
