Kemenag NTB Belum Anjurkan Ponpes Belajar Tatap Muka

Muhammad Zaidi Abdad (Faisal Haris/radarlombok.co.id)

MATARAM–Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi NTB tidak menganjurkan sekolah melakukan pembelajaran dengan sistem tatap muka.

Madrasah-madrasah maupun pondok pesantren (ponpes) di seluruh NTB harus tetap mengacu kapada Surat Keputusan Bersama 4 Menteri (SKB 4 Menteri) . “Jadi tidak diperbolehkan (pembelajaran) tatap muka. Melainkan masih tetap melakukan pembelajaran daring. Kita tidak menganjurkan kepada pondok pesantren untuk tatap muka sebenarnya. Terutama pondok pesantren yang punya madrasah-madrasah,”tegas Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Muhammad Zaidi Abdad.

Terhadap ponpes yang sudah melaksanakan tetap muka, maka Kanwil Kemenag NTB akan mendatangi untuk mengingatkan tentang aturan yang ada. Lalu ponpes itu dipastikan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sebagai antisipasi supaya tidak terjadi penularan Covid-19. Mengingat hingga saat ini penularannya masih marak terjadi. “Maka kita akan datangi (Ponpes) yang sekarang sudah melaksanakan tetap muka untuk antisipasi agar tidak terjadi penularan Covid. Makanya protokol kesehatan masih tetap dilakukan,”katanya.

Disamping itu, bagi ponpes yang sudah tetap muka, maka harus menerapkan shift bagi siswanya. Pihaknya tidak memperbolehkan menerapakan sistem pembelajatan tatap muka secara serempak. “Ponpes melakukan shift-shiftan juga, satu bulan, dua bulan di dalam (peserta didik) harus diganti yang lainnya. Seperti di ( Ponpes) Aziziyah itu, kalas satu, dua masuk, kelas tiga tidak masuk. Nanti kelas dua pulang kelas tiga masuk,”sambungnya.

Meski begitu, ditegaskan kambali ponpes belum diizinkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Bahkan untuk pemondokan para santri juga belum diperkenankan. Kanwil Kemenag Provinsi NTB juga belum mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mengatur pembelajaran tatap muka ini. “Memang ada pengecualian di SKB 4 Menteri dan sudah ada zona-zona tertentu yang diperbolehkan. Kalau semisalkan sudah zona hijau, ya silahkan (masuk) tetapi kalau kuning jangan. Kan begitu,”ucapnya.

Diakui Zaidi, di ponpes yang sudah menggelar tatap muka, ada santri yang terpapar Covid-19. Namun langkah cepat sudah diambil untuk mengantisipasi penularannya.”Ini saya lihat kemarin di ponpes-ponpes melakukan itu (tatap muka), walapun kemarin juga ditemukan ada yang kena Covid. Tapi sudah dikarantina dan alhamdulillah perkembangannya sudah baik. Jadi kita harapkan untuk menjaga lah (protokol kesehatan) di ponpes,”sambungnya.

Namun Zaidi Abdad, belum tahu persis berapa jumlah santri di ponpes yang diketahui sudah terpapar Covid-19. “Saya tidak tahu secara persis, tapi data itu ada di dinas kesehatan ya. Ada di dinas kesehatan karena dinas kesehatan yang konfirmasi sama kita untuk urusan ponpes,”terangnya. (sal)

Komentar Anda