Kampanye di Lombok, Anies Janji Fokus Bangun SDM

DIALOG: Kampanye di Lombok-NTB, Capres Anies Baswedan berkesempatan melakukan dialog dengan para mahasiswa dan generasi melenial di Kota Mataram, yang dikemas dalam acara “Desak Anies”. (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menggelar kampanye di Lombok, NTB, Selasa kemarin (19/12). Salah satu agenda kampanye Anies, adalah bertemu dan dialog dengan kelompok mahasiswa dan generasi melenial yang digelar dalam acara “Desak Anies”.

Dihadapan kelompok mahasiswa dan generas milenial itu, Anies mengatakan banyak yang takut berbicara dan kritik. Bahkan ada yang menyampaikan sesuatu fakta, misalnya terkait jalan yang rusak, namun kemudian dihadapkan pada proses hukum.

“Banyak yang takut menyampaikan pendapat. Namun jika AMIN (Anies-Muhaimin) terpilih, hal ini tidak boleh terjadi,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Anies juga mengatakan, selama ini pemerintahan hanya fokus dengan membangun sarana prasarana insfrastruktur, tetapi abai dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dia menilai pembangunan insfrastruktur akan menjadi mubazir, kalau tanpa didukung atau ditopang dengan pembangunan SDM. Pemerintah saat ini, kata dia, tidak memberikan perhatian terhadap pembangunan SDM di sejumlah tempat di Indonesia. “Sarana dan prasarana memang penting, tetapi jangan lupakan SDM,” tandasnya.

Sebab itu, salah satu yang menjadi fokus perhatian AMIN ke depan adalah pembangunan SDM. Selain itu, Anies juga menyinggung terkait pentingnya perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diluar negeri. Apalagi mengingat Provinsi NTB adalah satu daerah penyumbang terbesar TKI keluar negeri.

Menurut Anies ada empat hal yang harus dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap TKI diluar negeri, yakni perlindungan yang baik, pekerja punya bekal atau skill, kantor perwakilan Indonesia di negara tujuan harus memiliki staf yang cukup untuk mengurus TKI. Dan terakhir, perlindungan TKI ketika pulang ke tanah air.

Baca Juga :  Saat Kampanye, Lale Prayatni Harus Lepas Fasilitas Negara

“Pasalnya, banyak TKI yang jadi korban kejahatan ketika pulang. Mereka ini harus dilindungi, karena telah mengirimkan banyak uang (devisa) untuk keluarga di tanah air,” ucap Anies.

Dalam kesempatan itu, Anies juga mengungkapkan bagaimana AMIN akan menjaga kesediaan pangan nasional, dengan mendorong adanya kerjasama dengan petani, yakni Food Tani, dan bukan dengan program Food Estate yang menurutnya hanya menguntungkan korporasi besar.

Ditegaskan Anies, anggaran negara harus diberikan kepada petani langsung, dan bukan kepada korporat. Caranya, dengan melakukan kontrak kerja ke petani. Sehingga ketika petani panen, mereka bisa lebih tenang, karena sudah jelas siapa pembelinya. “Dan hal ini sudah kita lakukan di DKI Jakarta,” lugasnya.

Anies juga melakukan kampanye dengan melakukan rapat konsolidasi bersama jajaran kader dan pengurus tiga Parpol koalisi pengusung, dan berbagai kelompok relawan pendukung AMIN di Gor Turide Mataram, yang dihadiri sekitar 3.000 massa.

Sementara dalam silaturahmi dan kunjungannya ke Pondok Al-Aziziyah Kapek Gunungsari, Lombok Barat, Anies disambut meriah ribuan santri, puluhan tuan guru (tokoh agama), mantan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, hingga sejumlah mantan Bupati di NTB, seperti mantan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, mantan Bupati Lombok Timur, H. Sukiman Azmi, mantan Bupati KSB, Dr. Zulkifli Muhadli.

Baca Juga :  Pendaftaran Panwascam Diperpanjang

Kunjungan Anies itu disambut langsung oleh Pimpinan Ponpes Al-Aziziyah, TGH. Fathul Aziz Mustofa,  dan para tuan guru lainnya. Kesempatan tersebut, pihak Ponpes mempersilakan Anies untuk memberikan motivasi kepada sekitar 5000-an santri yang saat ini belajar di Ponpes Al-Aziziyah, dan dengan usia Ponpes yang 38 tahun, sudah memiliki alumni sekitar 40 ribuan orang.

Dalam arahannya Anies mengajak para santri untuk tetap belajar dan semangat dalam belajar, agar mereka menjadi penghafal Alquran yang nantinya akan menjaga Alquran. Keberadaan para santri di pondok ini merupakan proses penempaan diri, dimana para santri diajarkan untuk menjadi hafiz dimasa yang akan datang. “Saya ajak para santri untuk semangat belajar. Semua butuh proses, dan para santri sedang dalam masa penempaan,” imbuhnya.

Dikatakan Anies, Ponpes Al-Aziziyah adalah Ponpes yang mengkhususkan pendidikan tahfidz. Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada Ponpes Al-Aziziyah. “Ponpes ini adalah Ponpes yang khusus mencetak para hafiz, yang nantinya akan menjaga Alquran,” ujarnya.

“Kami ingin memberikan apresiasi secara khusus dengan bersilahturahmi ke sini, sekaligus mohon doa dari para tuan guru yang ada di Ponpes Al-Aziziyah ini,” tambah Anies. (yan/ami)

Komentar Anda