GIRI MENANG – Kepala Desa Batulayar Muhammad Taufiq meminta Pemkab Lobar membantu menyelesaikan sengketa lahan kantor desa setempat yang sedang diklaim oleh salah seorang warga yang mengaku sebagai ahli waris tanah.
Kades mengaku sudah bersurat ke Bupati Lombok Barat, meminta agar Pemkab ikut terlibat dalam menyelesaikan masalah ini. Sebab dari pencarian dokumen yang sudah dilakukan, ternyata lahan kantor Desa Batulayar sudah masuk dalam inventaris aset kantor Camat Batulayar.” Ternyata lahan kantor desa masuk inventaris aset Camat, makannya saya minta bantuan Pemkab Lobar untuk ikut membantu,” ungkapnya saat ditemui kemarin.
Sampai saat ini belum ada jawaban Pemkab untuk menindaklanjuti permintaan desa. “Sekarang bolanya ada di Pemkab Lobar, dalam hal ini BPKAD,” ungkapnya.
Luas lahan yang diklaim sekitar 16 are. Ditambahkan Taufiq, pemerintah desa beberapa waktu lalu sudah berupaya menempuh jalur hukum, dengan melapor ke Polres Lobar. Materi yang dilaporkan terkait dengan adanya dugaan pernyataan palsu yang disampaikan oleh ahli waris dalam sporadik yang sudah diterbitkan. Tetapi sampai saat ini, laporan yang masuk belum bisa ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian karena dianggap kurang bukti.”Kami sudah terima surat, laporan kami tidak bisa dilanjutkan, karena kurang bukti,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala BPKAD Lobar, H. Fauzan Husniadi, mengatakan Pemkab siap untuk membantu pihak desa dalam menghadapi gugatan.”Kami di Pemkab Lobar siap back up pemerintah desa,” tegasnya saat dikonfirmasi kemarin.
Ia menjelaskan, surat permintaan bantuan dari desa sudah diterima. Pihaknya belum bisa memberikan langkah apa yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membantu pihak desa. Dalam dua hari kedepan pihaknya akan melakukan rapat dengan pihak terkait untuk membahas langkah yang akan diambil. ” Suratnya baru saya terima hari ini, dua hari kedepan kita bisa tentukan langkah kita,” tegasnya.(ami)
