Jalur Pembuangan ke TPA Kebon Kongok Ditutup, Tumpukan Sampah 170 Ton Sehari

TUMPUKAN SAMPAH : Tumpukan sampah di TPST Sandubaya terus bertambah karena jalur pembuangan ke TPA Kebon Kongok masih ditutup. (DOKUMEN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Penutupan jalur ke tempat pembuangan akhir (TPA) Kebon Kongok, Lombok Barat oleh warga cukup membuat Kota Mataram ketar ketir. Karena tumpukan sampah mulai terlihat di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) yang ada di Kota Mataram. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, H Kemal Islam mengatakan, sampah yang tidak bisa dibuang ke TPA Kebon Kongok semakin menumpuk. Volume sampah yang tekum bisa diangkut ke TPA Kebon Kongok mencapai 170 per hari. “Maksimal volume sampah kita sehari itu 170 ton. Itu belum bisa dibuang ke TPA Kebon Kongok,” ujar H Kemal Islam, Rabu (30/8).

Penutupan jalur ini diakuinya cukup berdampak di Kota Mataram. Karenanya upaya antisipasi mulai disiapkan, DLH berupaya mengumpulkan sampah untuk ditempatkan di satu tempat. Tujuannya agar tidak ada kemacetan penanganan sampah lingkungan di Kota Mataram. “Kita tempatkan dulu di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Sandubaya. Kira-kira di sana masih bisa untuk tiga atau empat hari ke depan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Enam Restoran di Mataram Ditemukan Manipulasi Pajak

Meski demikian, TPST Sandubaya punya daya tampung yang terbatas, Kemal mengatakan TPST Sandubaya maksimal bisa menampung 1000 ton sampah. Sementara sampah di Kota Mataram perharinya mencapai 170 ton. “Sudah empat hari ditutup, sempat Senin dibuka tapi ditutup lagi,” terangnya.

Sebagai informasi, jalur TPA Kebon Kongok kembali ditutup warga. Karena tidak ada kesepakatan dari hasil pertemuan warga Desa Taman Ayu dengan Pemerintah Provinsi Jumat pekan lalu. Penutupan berkaitan dengan pembukaan landfill baru di Desa Taman Ayu. Karena kapasitas TPA di landfill Kebon Kongok sudah penuh sehingga diupayakan untuk membuka landfill baru. Kompensasi untuk warga juga menjadi salah satu penyebab penutupan jalur pembuangan sampah ke TPA Kebon Kongok. “Rencana ini (pembukaan landfill baru) sudah diketahui oleh masyarakat. Sementara belum ada MoU antara masyarakat dengan pemerintah provinsi. Ini yang ditunggu persoalan MoU belum ada. Kan tidak bisa juga dengan lisan kita janjikan kepada masyarakat tetapi harus ada hitam di atas putih, itu yang dituntut masyarakat,’’ terangnya.

Baca Juga :  Dua Janda Cantik dan Satu Residivis Ditangkap Jual Sabu

Sebagai daerah yang cukup terdampak, Pemkot Mataram berharap Pemrov NTB bisa mencarikan jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan ini. Karena penyelesaiannya menjadi ranah Pemprov NTB. “Ya kita tunggu hari ini mudah-mudahan bisa diselesaikan, kita berdoa bersama saja. Informasi saya dapatkan dari TPA mudah-mudahan hari ini bisa selesai tapi yang negosiasi pihak Pemprov NTB,” jelasnya.

Sekda Kota Mataram, Lalu Alwan Basri mengatakan, penutupan jalur pengangkutan sampah ke TPA Kebon Kongok yang ditutup warga jelas berdampak untuk Kota Mataram. “Pasti ada dampaknya untuk kita di Kota Mataram. Tapi sudah dicoba diantisipasi oleh Kadis LH apa dampak-dampaknya ketika ini masih ditutup,” katanya.

Meski demikian, Alwan cukup optimis permasalahan ini bisa diselesaikan oleh Pemprov NTB kemudian jalur TPA Kebon Kongok dibuka kembali oleh warga. “Kami yakin pemerintah provinsi bisa menyelesaikan itu dalam waktu yang cepat,” ungkapnya. (gal)a

Komentar Anda