MATARAM – Hengky Azmy, siswa SMK IT Cahaya Bangsa – Yayasan Pengembangan Swadaya Ummat (YPSU) As-Syamil Lenek Lombok Timur berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi ajang Duta Siswa Indonesia yang digelar di Medan, tanggal 27 – 30 Januari 2023.
Pada kompetisi itu, Hengky Azmi menjadi salah satu dari lima siswa yang mewakili NTB dalam ajang tersebut. Dari ribuan peserta, Hengky unggul dan terpilih ke babak selanjutnya dengan 50 orang peserta dan satu-satunya perwakilan NTB.
Hengky mengaku, bahwa ia benar-benar tidak menyangka bisa masuk jadi finalis Duta Siswa Indonesia, lantaran saingannya dua ribuan peserta dari seluruh Indonesia dan yang masuk hanya 50 orang peserta.
“Dari 50 peserta, akhirnya bisa juara dari serangkaian penilaian selama karantina,” kata siswa asal Danger Masbagik itu, kemarin.
Diungkapkan, ada banyak banyak materi yang harus dijalani sebagai finalis Duta Siswa Indonesia. Seperti diberikan deep interview, beauty class, speech, dan mossi challenge.
“Alhamdullilah, kita mampu melewatinya dan terpilih sebagai juara,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan YPSU As-Syamil Yulhaidir, Lalu Yulhaidir bersyukur atas prestasi yang diraih Hengky menjadi juara dalam ajang Duta Siswa Indonesia dan mampu bersaing dengan ribuan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.
“Kita sangat senang dan bersyukur sekali atas raihan positif dari Hengky,” katanya.
Dia mengatakan, pihak sekolah tentu selalu memberikan apresiasi kepada siswa yang telah berprestasi pada kompetisi apapun. Beragam bentuk apresiasi yang dapat diberikan mulai dari psikologis, fisiologis maupun materil.
“Kita berikan apresiasi berupa penokohan, penghargaan dan banyak bentuk reward yang dapat diberikan kepada siswa dari pihak sekolah,” ucapnya.
Dia menambahkan, pihak sekolah juga telah berpesan sejak awal kepada Hengky agar mampu beradaptasi dengan keragaman dan keunikan Indonesia di tengah label santri yang dimilikinya. Sehingga harus mampu beradaptasi dan inklusif dengan kebinekaan.
” Hengky diharapkan tetap memegang identitas original sebagai santri. Sehingga hal prinsip dan value pesantren maka itu tidak bisa ia tinggalkan,” ungkapnya.
Ia berharap agar Duta Siswa Indonesia bisa merancang program yang akan dievaluasi oleh panitia sepanjang 1 tahun, untuk kemudian melahirkan program-program berdampak dan memiliki kekuatan besar untuk melakukan kampanye pendidikan dan lain sebagainya serta konsisten untuk menjalankan program itu hingga tuntas.
Duta Siswa Indonesia memiliki visi sebagai wadah untuk membentuk siswa berprestasi yang berkarakter jujur dan amanah serta memiliki jiwa nasionalis.
“Sehingga mampu mempersiapkan diri menjadi bagian generasi emas Indonesia 2045,” pungkasnya. (yan/*)
