Geliat Ekonomi Warga di KBA Pascagempa Bumi Lombok

Geliat Ekonomi Warga di KBA Pascagempa Bumi Lombok
Puluhan ibu-ibu mengikuti kegiatan Posyandu rutin dilaksanakan yang menjadi pilar kesehatan ibu dan anak menjadi program dari Kampung Berseri Astra (KBA).( Lukmanul hakim/Radar Lombok)

MATARAM – Belasan ibu-ibu rumah tangga dan remaja perempuan berkumpul di rumah salah seorang ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Edelwys Murniati. Mereka berkumpul setelah menyelesaikan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, memasak dan mencuci untuk suami dan anak. Mereka berkumpul, bukan untuk bergosip, tapi menciptakan kreasi dari berbagai kerajinan bahan dasar limbah plastik.

“Teman teman dari para ibu-ibu rumah tangga dan adek-adek remaja perempuan setiap hari mengisi kekosongan mereka membuat kerajinan bunga hias untuk menambah penghasilan keluarga,” tutur Murniati,  Jum’at (28/12).

Hampir setiap hari, belasan ibu rumah tangga dan remaja perempuan yang belum memiliki pekerjaaan tetap ini mengisi hari-hari mereka dengan membuat bunga hias dan kerajinan lainnya berbahan dasar limbah plastik.

Terlebih lagi, pascagempa bumi yang mengguncang sebagian besar wilayah Pulau Lombok di akhir Juli 2018 lalu dan berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat . Pasalnya, tak sedikit masyarakat yang tepaksa berhenti bekerja, karena perusahaan tempatnya bekerja mengurangi jumlah karyawan. Belum lagi, masyarakat masih banyak mengalami trauma untuk bekerja di dalam gedung bertingkat, karena khawatir adanya gempa susulan.

“KSM Edelwys ini sendiri khusus mengolah limbah sampah an organik menjadi berbagai kerajinan. Mulai bunga hingga tas berbahan dasar limbah botol plastik dan juga plastik kemasan kopi bubuk dan lainnya,” terang Murniati.

Aktivitas kerajinan masyarakat Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram mulai membuat bunga hias berbahan dasar limbah plastik berawal dari kehadiran program Kampung Berseri Astra (KBA) pada tahun 2016. Masyarakat di lima lingkungan Kelurahan Dasan Cermen tersebut awalnya merupakan wilayah yang angka kemiskinan cukup tinggi, pengangguran banyak, jumlah anak putus sekolah hingga masalah kurang gizi.

Kehadiran Kampung Berseri Astra (KBA) membawa angin segar bagi masyarakat di Kelurahan Dasan Cermen. Karena, program KBA tidak hanya sebatas melatih dan mendampingi masyarakat membuat kerajinan, tapi beberapa program mendasar lainnya, seperti pemberian beasiswa bagi murid SD hingga siswa SMP dan SMA, pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), peran serta dalam meningkatkan kebersihan lingkungan melalui program pengolahan limbah sampah menjadi pupuk organic untuk sampah rumah tangga dan kerajinan berbagai hiasan dari limbah sampah plastik.

Lurah Dasan Cermen, Henny Suyasih mengatakan, program KBA dari Astra International ini terdapat empat pilar, yakni untuk lingkungan, kesehatan, pendidikan dan ekonomi produktif.

“Program KBA ini sangat membantu pengembangan masyarakat di Dasan Cermen, karena bergerak di semua sektor. Prorgram KBA ini dirasakan langsung dampak positifnya oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Menurut Henny, program KBA yang dijalankan Group Astra  dalam pengembangan masyarakat secara umum dapat dirasakan langsung. Mulai dari pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan perekonomian dan kesejateraan masyarakat melalui berbagai kerajinan, penguatan kelembagaan, lingkungan yang nyaman dan bersih serta mendukung biaya anak-anak yang kurang mampu melalui pemberian beasiswa, sehingga tidak sampai putus sekolah.

 “Program KBA ini konkrit berjalan, mulai dari dukungan lomba Posyandu, pelatihan pembuatan masakan dan kue, pendidikan, kesehatan dan lainnya,” ujarnya.

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Cinta Bersih, Kelurahan Dasan Cermen, Ahmad Ridwan mengatakan, program KBA dari Astra International memberi dampak positif dalam merubah perilaku masyarakat menjadi cinta hidup bersih yang ujungnya hidup sehat. Begitu juga dengan ekonomi masyarakat yang sebagian besar mata pencaharian bekerja sebagai buruh lepas dan buruh tani, cukup terbantu.

Kaum perempuan baik itu remaja maupun ibu rumah tangga, terlibat langsung dalam program pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan program KBA.  Mulai dari penjualan sampah di Bank Sampah, pembuatan kerajinan berbahan baku dari limbah sampah an organik. Bahkan untuk pengolahan limbah sampah an organik sudah ada dua kelompok. Masing-masing kelompok melibatkan lebih dari 40 orang perempuan, baik itu remaja yang putus sekolah maupun ibu rumah tangga.

Pengolahan limbah sampah menjadi pupuk organik, melibatkan lebih dari 20 orang. Dalam sehari KSM Cinta Bersih Kelurahan Dasan Cermen berhasil mengumpulkan lebih dari 30 kilogram (kg) sampah organik yang sudah dipilah oleh masyarakat. Kemudian limbah sampah organik tersebut diolah dan mampu mengasilkan 5 kg pupuk kompos. Selanjutnya pupuk kompos yang sudah jadi kemudian dimanfaatkan oleh petani dan juga masyarakat untuk mempupuk berbagai tanaman, termasuk apotik hidup di halaman rumah warga

“Alhamdulillah program KBA ini membawa perubahan drastis di kampung kami. Jika dulunya sampah ada dimana-mana, tapi kini sangat bersih dan terawat. Bahkan membawa berkah terhadap perekonomian masyarakat,” beber Ridwan.

Sementara itu, Koordinator Wilayah (Korwil) Group Astra Mataram, Thomy Arga Budhi Pratomo mengatakan program KBA di Kelurahan Dasan Cermen dimulai pada tahun 2016 hingga 2020. Berbagai program kegiatan dalam mendukung kemajuan masyarakat sudah dilaksanakan. Diantaranya memberikan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat dalam bentuk keterampilan membuat berbagai macam aneka kue dan makanan ringan, membuat kerajinan dan lainnya.  

“Untuk pascagempa bumi ini, kami juga memberikan pendampingan dengan melibatkan fasilitator menggalakan program kewirausahaan bagi masyarakat di KBA Dasan Cermen,” kataThomy.

Selain aktip membantu dalam bidang perekonomian masyarakat, Group Astra  melalui program CSR KBA juga memberikan beasiswa kepada mulai dari murid SD hingga siswa SMA. Siswa yang menerima beasiswa tersebut betul-betul dari kalangan keluarga kurang mampu, namun berprestasi bidang akademik dan non akademik serta belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun. Menariknya lagi, pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu dari Group Astra Mataram berlangsung hingga penerima lulus di jenjang SMA. Jika saat ini penerima duduk di bangku kelas IV SD, maka beasiswa akan terus diterima sampai melanjutkan ke pendidikan SMA hingga lulus.  

“Beasiswa kita berikan sampai lulus SMA. Baik itu yang saat ini penerima dari murid SD dan juga siswa SMP,” imbuh Thomy.  (luk)

Komentar Anda