MATARAM–Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB 2018 momentum penting untuk memunculkan calon-calon alternatif.
Hal ini sebagai uppaya kaderisasi kepemimpinan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai pemimpin idaman. Untuk itu, Lembaga M16 mendorong munculnya figur-figur alternatif di pilkada NTB agar pesta demokrasi itu memiliki kekuatan dan daya tarik di pemilih yang menginginkan perubahan.
Direktur M 16 Bambang Mei Finarwanto mengatakan, pilkada NTB 2018 menelan biaya yang besar dari pajak rakyat. Karena itu, kualitas pemimpin yang terpilih nantinya harus memiliki sense of crisis agar senantiasa memihak kepada kepentingan rakyat banyak bukan untuk golongan atau dinastinya saja. Untuk itu, rakyat NTB harus digerakkan secara politik dan sosial agar tidak mudah terlena godaan-godaan sesaat dari kandidat yang tidak memiliki kualitas kepemimpinan yang baik. ''Perlu ada voter education guna memberikan pelajaran politik yang baik buat rakyat,'' ujar Bambang Kamis kemarin (12/1).
[postingan number=3 tag=”pilkada”]
Bambang juga menegaskan setiap oang punya hak untuk menjadi calon pemimpin di pilkada NTB 2018 asal memiliki kemampuan dan track record yang baik. Yang terpenting, calon tersebut harus membuktikan secara fair dan transparan kepada publik tentang kemampuan dan rekam jejaknya mampu sebagai pemimpin di NTB melalui berbagai media sosialisasi yang bisa diakss rakyat secara mudah. '' Dan yang terpenting didukung partai pengusung atau jalur independent sesuai UU,'' ujarnya.
Pihak M16 meyakini partai politik di NTB tetap akan memilih calon gubernur atau calon wakil gubernur yang sudah memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik. Selain itu partai politik, akan banyak mengusung kadernya sendiri. Hal ini sebagai tolak ukur kaderisasi di internal partai sekaligus sebagai upaya menghargai kemauan politik kader partai agar diberikan kepercayaan dalam memimpin kelak. '' Ini tantangan berat bagi figur-figur yang tidak memiliki kendaraan politik,'' jelasnya.
Bambang juga mengapresiasi munculnya figur dari partai maupun non partai yang sudah melakukan sosialisasi di rakyat seperti Nurdin Ranggabarani, Ahyar Abduh, Muhamad Amin, Prof Sunarpi, Ali BD, Suhaili FT, Dr Zulkieflimansyah, Lalu Rudi Irham Srigede, Hj Putu Selly Andayani dan figur-figur lainnya. Semua calon tersebut tentunya ingin berbuat terbaik menuju perubahan.
Terakhir Bambang meminta stigma tidak baik terhadap partai politik di NTB terkait kontestasi politik pilkada NTB dihentikan. Pihaknya meyakini partai politik akan menampilkan figur yang terbaik penuh dengan visi perubahan untuk kebaikan rakyat NTB secara keseluruhan.(yan)