Disperin NTB Buka Peluang dan Inovasi Industri Pertanian

Petani Milenial di Dusun Paok Pondong, Desa Lenek menghadirkan produk kerajinan dari hasil pertanian.

SELONG – Dinas Perindustrian Provinsi NTB memberikan dukungan kepada petani milenial di Dusun Paok Pondong, Desa Lenek, Lombok Timur untuk menghadirkan beragam produk unggulan yang berhasil dikembangkan dari hasil pertanian. Seperti budidaya anggur, produksi tikar mending, jahe merah, perikanan, peternakan lebah hingga tanaman hias.

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Nuryati menyatakan komitmen untuk memberikan dukungan teknis guna meningkatkan produktivitas serta pemasaran hasil pertanian para petani milenial di Dusun Paok Pondong.

“Langkah ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Nuryanti.

Para petani milenial juga menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka kepada pihak dinas, termasuk permintaan untuk penyediaan infrastruktur yang lebih baik, akses ke pasar yang lebih luas, serta pelatihan dan pendampingan yang lebih intensif.

Baca Juga :  Industrialisasi Sebagai Percepatan Pembangunan NTB

Sementara itu, Ketua Petani Milenial Lenek, Panji mengekspresikan kekhawatirannya terkait minimnya pendampingan yang diterima oleh para petani. Menurutnya, banyak peluang usaha yang telah ditawarkan ke masyarakat, namun seringkali tidak maksimal dan bersifat sementara.

“Kami membutuhkan pendampingan yang lebih intensif agar potensi komoditas yang melimpah ini dapat dimaksimalkan,” ujar Panji, Kamis (18/1).

Sebagai contoh tikar mendong yang menjadi ciri khas Dusun Paok Pondong, di mana rata rata perajin tikar berusia 50 tahun. Di sisi lain tidak ada generasi yang bisa meneruskan, sehingga hal yang ditakutkan bahwa dusun ini akan kehilangan ciri khasnya.

Baca Juga :  NTB Produksi Mesin Roasting Kopi Berbasis Android

Oleh karena itu, ia berharap kepada pemerintah daerah, baik kabupaten dan provinsi dapat memberikan dukungan dalam bentuk program pelatihan, konsultasi bisnis, dan bantuan teknis agar petani milenial dapat mengelola usaha mereka secara lebih profesional.

“Kami juga berharap, pembinaan ini perlu bersifat berkelanjutan untuk menjaga pertumbuhan sektor pertanian di wilayah sebagian Lombok Timur,” harapnya. (luk)

Komentar Anda