NTB Produksi Mesin Roasting Kopi Berbasis Android

MESIN-KOPI
DISKUSI: Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Nuryanti bersama IKM pembuat motor listrik tenaga surya dan IKM etnic lombok coffee menerangkan produk permesinan.

MATARAM – Industri permesin di NTB kian berkembang, bahkan dalam waktu dekat akan memproduksi mesin roasting kopi berbasis android pertama di Indonesia. Ini merupakan sinergi pemerintah daerah Lombok Barat menangkap RPIP (Rencana Pembangunan Industri Daerah Provinsi) yang dibuat oleh Pemprov NTB.

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Nuryanti menerangkan, Pemkab Lombok Barat mengambil bagian dari 6 prioritas dari pada industri tersebut, yakni pada satu prioritas swasembada permesinan jadi industri mesin, otomatif dan energi terbarukan. Salah satunya Lobar mendukung IKM yang ada di Lombok Barat untuk dibina.

“Lombok Barat sudah memfasilitasi IKM di bimtek, sehingga lahir produk yang sangat bagus berbasis android untuk mesin roasting kopi dan sudah siap diproduksi,” kata Nuryanti, Rabu (7/4).

Menurut Yanti, mesin ini saat ini terus dikembangkan lagi untuk bisa dilakukan produksi secara masal kedepannya. Kendati demikian, untuk sekarang setiap produksi sudah ada pasarnya. Dalam artian produksi masal dan ada di toko-toko memang membutuhkan modal besar. Untuk saat ini para IKM belum mampu melakukan memproduksi secara massal. 

Baca Juga :  Kemperin RI Siap Dukung Percepatan Industrialisasi NTB Melalui DAK

“Tapi kalau semua pesan sekarang, IKM sudah siap.Jadi target kita bukan produksi masal seperti tersedia gerai atau outlet, sementara masih kecil dulu untuk individu,” terangnya.

Tak hanya itu saja, mesin roasting kopi tersebut juga sangat bisa dipromosikan keluar. Artinya tidak hanya di dalam daerah saja, meskipun memang ada beberapa mesin roating yang dibuat diluar NTB. Namun belum ada berbasis android.

“Iya baru pertama di NTB untuk roasting kopi android. Selama ini teman-teman pelaku cafe, coffeshop itu membeli mesin dari luar. Kalau kita sudah bisa produksi mereka bisa pakai punya lokal,” ungkapnya.

Dikatakan, dengan adanya mesin ini juga bisa bersinergi antara IKM permesinan dengan UMKM kopi. Jika UMKM atau IKM kopi membutuhkan spesifikasi lagi, maka akan disesuikan dengan keingin dari IKM maupun UMKM.

“Kalau IKM kopi butuh spesifikasi lagi, bisa IKM mesin itu sesuaikan jadi setiap IKM itu punya karakteristik prodak jadi dia tinggal pesan disini lah koordinasinya nanti,” ucapnya.

Baca Juga :  Industrialisasi Diklaim Mampu Tekan Jumlah Pengangguran

Sementara itu, salah seorang pencetus mesin kopi roasting berbasis android yang juga praktisi kopi Dody Adi Wibowo mengatakan, ada beberapa mesin roasting kopi, yaitu ada untuk 1 kilogram (kg) kopi, kemudian 2 kg dan 3 kg. Harganya dibanderol mulai Rp 28 juta, dengan kualitas hasil roastingan tidak kalah jauh dengan mesin-mesin buatan luar.

“Yang ukuran 1 kg ini sudah banyak yang pesan, cuma kita belum buka semua orderannya. Karena masih versi beta atau pengembangan dulu,” ujarnya.

Dikatakannya, pengerjaan mesin ini dilakukan oleh tim ahli kopi, dari pratiksi kopi, ahli permesinan dan ahli internet of things. Untuk pengerjaan mesinnya ada sebanyak 8 orang, IT satu orang.

“Rata-rata sarjana mesin semua orang permesinannya, untuk yang internet of things itu IT juga tapi lebih ke internet of thingsnya,” kata pemilik etnic lombok coffee Dody. (dev)

Komentar Anda