Dikbud Lotim Gagas Program gerakan Kelas Sehat

Izzuddin (DOK/RADAR LOMBOK )

SELONG –  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur, Izzuddin menggagas program Gerakan Kelas Sehat Prestasi Hebat yang akan dilaksanakan di Sekolah Negeri di Lombok Timur. Gerakan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Lotim.

“Saya punya program Gerakan Kelas Sehat Prestasi Hebat, program ini sangat sederhana” ungkap Kadis Dikbud Lotim Izzudin, kemarin.

Dikatakan, program Kelas Sehat ini berisi tiga faktor, diantaranya lingkungan kelas yang sehat, bersih, tertata rapi, steril dari segala sesuatu yang mengganggu murid dan menempatkan galeri pojok baca. Selanjutnya sehat fisik siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang ia baca bahwa sekitar 70% anak – anak sekolah tidak sarapan pada pagi hari, 30% sisanya hanya minum air atau makanan ringan pada pagi hari. Dengan keadaan ini, bagaimana mungkin murid bisa semangat untuk belajar terlebih kegiatan pembelajaran dilakukan selama 8 jam di sekolah.

Baca Juga :  Temui Massa Aksi, Rektor Berjanji Penuhi Tuntutan Mahasiswa

“Kalau belum sarapan, paling jam 9 siswa sudah ngantuk, oleh karena itu tolong bapak /ibu orang tua wali jangan sampai lupa berikan anak kita sarapan,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong seluruh sekolah agar melaksanakan gerakan sarapan pagi di sekolah. Sarapan pagi kalau dilaksanakan di sekolah akan banyak praktik baik, pendidikan akhlak, karakter yang bisa dilaksanakan.

Sebagai contoh, ketika diadakan sarapan pagi bersama akan ada praktik baik mulai dari pembiasaan cuci tangan sebelum makan, ucapkan bismillah sebelum makan, makan dengan tertib, ada kepekaan sosial berbagi, kemudian setelah makan cuci tangan, menempatkan sampah organik dan anorganik.

Baca Juga :  Kirim Puluhan Siswa, NTB Nihil Medali LKS SMK 2023

“Banyak pendidikan karakter yang bisa kita laksanakan ketika dilaksanakan gerakan sarapan pagi di sekolah” ujarnya.

Selanjutanaya, faktor yang ketiga, yakni sehat jiwa dengan memberikan ruang dan waktu kepada murid untuk membaca Alquran.

“Ruh dan batin kita ini, sebagaimana badan kita butuh asupan gizi juga, dan asupan gizi bagi ruh adalah Alquran,” jelasnya.

Untuk itu, sekolah perlu memberikan ruang dan waktu kepada siswanya untuk membaca Alquran walaupun hanya 10 menit setiap harinya. Dengan baca Alquran, kalamullah agar terisi ruh mereka, ketika ruh mereka terisi maka mudah untuk diarahkan, mudah untuk dibimbing.

“Ini menjadi program bersama, Insyaallah jika ini dilaksanakan, maka pendidikan akan berkualitas yang terpenting kesadaran bersama,” tandasnya. (adi)

Komentar Anda