PRAYA–Lalu Arya Apriansyah, pelajar umur 18 tahun asal Dusun Lopan, Desa Monggas, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah tewan gantung diri, Senin (25/9).
Kapolsek Kopang AKP Suherdi mengatakan, kejadian bunuh diri ini bermula dari Baiq Azmi yang merupakan kakak korban di Singapura menelepon Lalu Jauhari, tetangganya.
Sang kakak meminta Lalu Jauhari mengecek rumah korban. Keterangan dari kakak korban, yang bersangkutan tidak masuk sekolah. Kemudian Lalu Jauhari langsung menuju rumah korban dan membuka pintu kamar.
Ia begitu kaget menemukan korban dalam posisi terikat lehernya dengan tali yang tergantung di plafon rumah. “Dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan baik senjata tajam maupun bekas benda tumpul pada tubuh korban,” ujar Kapolsek usai olah TKP.
Terhadap kejadian ini, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsy. Itu setelah dilakukan musyawarah oleh pihak keluarga. Mereka menerima dengan ikhlas kematian dari almarhum.
Diketahui di dekat lokasi bunuh diri ditemukan sepucuk surat yang diduga ditinggalkan oleh Lalu Arya. Surat dalam Bahasa Sasak itu berisikan permohonan maaf atas tindakan bunuh diri yang dilakukan. Lalu Arya mengaku bunuh diri akibat banyaknya cobaan hidup. Belum jelas cobaan hidup apa yang dimaksud.
“Inak maaf ngh lmn meni tan tg lalo bilin dunia nikn, ye lelah laloq tg wah penok lalok cobaan sak mun tg hadapi lek dunia. (Ibu maafkan saya Ketika saya meninggalkan dunia dengan cara ini. Saya capek sekali, penuh cobaan hidup yang saya hadapi),” sepenggal kutipan dalam surat tersebut.
Namun yang jelas, berdasarkan hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya unsur pembunuhan. (met)