Aidy Furqan Klaim Kehadiran Caleg Golkar di Pertemuan OSIS Sebagai Ketua PKK NTB

Pj Ketua TP PKK NTB Hj Lale Prayatni bersama Kadis Dikbud NTB H Aidy Furqan hadir di acara pertemuan OSIS se Kota Mataram di SMAN 1 Mataram.(IST/ RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB H Aidy Furqan menanggapi terkait dugaan pelanggaran kampanye Pj Ketua TP PKK NTB Hj Lale Prayatni pada kegiatan Forum OSIS SMA dan MA (Fosisma) se-Kota Mataram.

“Bu Lale diundang siswa yang tergabung dalam Forum OSIS SMA dan MA (Fosisma) se-Kota Mataram untuk manjadi pembicara. Beliau diundang selaku ketua TP PKK dalam menyampaikan materi peran keluarga dalam membangun karakter anak didik,” kata Aidy Furqan, Minggu (7/1).

Aidy mengaku pihaknya selaku Kadis mendampingi Pk Ketua TP PKK bersama Staf Ahli Gubernur yang juga sama-sama diundang untuk menyamaikan materi berbeda secara bergiliran.

“Kalau Staf Ahli Pak Yusron menyampaikan materi tentang peran generasi Millenial sedangkan saya menyampaikan tentang Profile Pelajar Pancasila,” jelasnya.

Menurutnya, bahwa acaranya tersebut sejatinya telah diagendakan sejak November lalu oleh siswa yang tergabung dalam FOSISMA.

“Agenda ini sebenarnya sejak November 2023 lalu,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu NTB Itratip mengaku pihaknya telah mendapatkan informasi awal.

“Kami sudah dapat informasi kegiatan istri Pj Gubernur NTB yang juga merupakan salah satu Caleg Provinsi tersebut,” katanya kepada awak media di Kantor Bawaslu NTB, Jumat kemarin (5/1).

Pihaknya mengaku baru memperoleh bukti dalam bentuk foto. Sebab itu, Bawaslu akan melakukan pendalaman apakah dalam kegiatan tersebut, dapat masuk kategori kampanye seperti adanya penyampaian visi-misi, hingga pesan memilih Caleg tertentu. Bukti itu akan menjadi jalan untuk mengungkap dugaan kampanye tersebut.

“Kami akan telusuri dan dalami yang kira-kira memiliki dokumen audio atau audio visual. Apakah ada ajakan untuk memilih yang bersangkutan, baik dilakukan langsung maupun diwakili pejabat atau ASN yang hadir,” ujar Itratip.
Kesempatan itu, dia juga memberikan imbauan secara terbuka kepada pejabat agar lebih selektif memilih narasumber di tahun politik sekarang ini untuk agenda-agenda publik. Hal itu penting dilakukan, guna menjaga persepsi publik.

Menurutnya, Jangan sampai kehadiran tokoh yang menjadi narasumber, justru melahirkan persepsi yang kurang baik, sehingga memicu kontroversi. “Kadis jangan bermain api. Agar lebih selektif lagi melakukan sensor terhadap narasumber kegiatan yang mereka lakukan,” pesannya. (adi)

Komentar Anda