Erupsi Gunung Agung, Pemkab Lobar Dirikan Tenda Darurat di Batulayar

erupsi Gunung Agung Bali
PENGUNGSI : BPBD Lobar membangunkan tenda darurat untuk menampung para pengungsi erupsi Gunung Agung Bali di Kantor Camat Batulayar, Senin (2/10). (IST/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG-Sebanyak 20 KK atau 85 jiwa pengungsi erupsi Gunung Agung Bali teridentifikasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berada di Kecamatan Batulayar. Mereka berdasarkan data yang dicatat Camat Batulayar, Suparlan, tersebar di tiga titik pengungsian di rumah keluarga. Pertama di Dusun Melase Desa Batulayar Barat 34 orang, Dusun Batulayar Selatan 27 orang dan Dusun Pelampat Desa Meninting 24 orang.

Kepala Pelaksana BPBD Lobar HM. Nadjib mengungkapkan, rata-rata kondisi mereka memprihatinkan karena jumlah pengungsi di satu titik di rumah keluarga atau kerabatnya itu sangat banyak. Sehingga perlu dibuatkan tenda darurat untuk lebih menjamin kelayakan. Selain juga di tenda itu sudah disediakan logistik untuk mereka. “Hari ini (kemarin) kita sudah bangunkan tenda di Kantor Camat Batulayar, lokasinya sangat dekat dengan para pengungsi ini. Mereka katanya akan istirahat di tenda kalau sudah sore, malam, karena kalau siang panas,” ungkapnya, Senin (2/10).

Baca Juga :  Pemkab Lobar Diminta Fokus Tuntaskan Dermaga Senggigi

Secara Standar Operasional Prosedur (SOP) lanjutnya, eksodus pengungsi antar provinsi ini bantuannya disediakan Dinas Sosial Lobar. BPBD hanya sekadar penanganan semacam melakukan pendataan dan membuat tenda darurat untuk pengungsi. “Dinas sosial sudah turun untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi,” jelasnya.

Baca Juga :  Aksi Bersih-Bersih di Pantai Rindu Buncit Lembar, Ada Balap Kuda Rutin di Pantai Ini

Adapun untuk kesehatan pengungsi, Puskesmas setempat maupun RSUD NTB sudah dikoordinasikan. Selain juga sudah ada yang dirawat di dua tempat terkait. “Selain logistik kita juga jamin kesehatan dan pendidikan,” ujarnya sembari memberitahu bahwa pengungsi juga disiapkan seragam sekolah.

Adapun untuk sekolah, baik negeri maupun swasta diwajibkan untuk menerima anak-anak pengungsi belajar sementara waktu, dan saat ini beberapa sekolah sudah mulai menerima anak pengungsi, baik itu pada tingkat SD, SMP dan SMA. “Sudah ada yang menerima anak-anak pengungsi ini untuk sekolah,” jelasnya.

Komentar Anda