MATARAM–Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Drajat (Kodrat) NTB tahun ini bakal mengirim 6 atlet ke PON Papua 2020 mendatang. Jumlah ini diketahui setelah cabor itu berhasil meloloskan 6 atletnya pada pra PON yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, belum lama ini.
Ketua Pengprov Kodrat NTB, H Ahmad Rusni mengatakan, pada kesempatan pra PON di Bandung ini pihaknya menurunkan kurang lebih 20 atlet. Mereka setidaknya terdiri dari atlet binaan Pelatda dan binaan Pengcab Kodrat ditiap kabupaten kota.
“Sengaja kita turunkan banyak atlet, supaya ada jadikan pengalaman atlet yang baru-baru itu,” katanya, Senin (25/11).
Dikatakannya, sebelum atlet diberangkatkan, pihaknya akui target yang pasang setidaknya 10 atlet yang kantongi tiket PON. Tapi target itu meleset, lantaran belasan atlet lainnya murni atlet pendatang baru. Sementara keenam atlet yang lolos itu merupakan atlet binaan Pelatda.
Atas kondisi ini, Rusni mengaku tidak merasa salah dengan target yang dilepasnya. Namun demikian, ia bakal tetap evaluasi perkembangan atlet, termasuk yang di Pelatda dan yang hanya aktif ikut di Kejurda.
“Tidak ada yang keliru, target itu memang harus banyak. Persoalan berapa yang lolos itu nanti belakangan kita urus,” lanjutnya.
Sementara itu, Binpres Kodrat NTB Dedy Noorcholis menyebut, bahwa keenam atlet yang lolos itu memang merupakan atlet yang sudah disiapkan Pelatda jauh-jauh hari sebelumnya. Mereka ini terdiri dari Murdani, Kurniawan, Munawir, Dedi Iswari, Julyana, dan Suryati.
Bagi Dedy yang juga pelatih tarung drajat di Pelatda, setelah mereka lolos pra PON, ada tugas berat yang menanti mereka di PON. Dimana tiket yang sudah dikantonginya itu harus dimanfaatkan dengan maksimal, supaya keenamnya bisa amankan medali.
“Mereka memang aman dari pra PON, tapi mereka harus ingat PON sudah sangat dekat. Makanya latihan mereka harus diperhatikan juga,” pungkasnya. (rie)
