Pemda KLU Ultimatum Warga Segera Bongkar Toko

BONGKAR: Petugas gabungan mendatangi pemilik toko di Desa Jenggala untuk diminta membongkar bangunan toko, Jumat (19/1). (IST FOR RADAR LOMBOK)

TANJUNG-Pemda KLU mengultimatum pemilik toko di Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung untuk segera membongkar bangunan toko. Hal ini dilakukan guna mempercepat pembangunan jalur dua jalan nasional di Kota Tanjung.

Kabid Tata Ruang pada Dinas PUPR Habib menegaskan seluruh lahan dan bangunan di Desa Jenggala yang terdampak pembangunan sudah dibebaskan. Termasuk satu-satunya toko yang sampai saat ini masih berdiri di Desa Jenggala. Toko warna pink itu. “Kemarin itu kita datangi dan kita minta untuk membongkar bangunan,”ujar Habib, Senin (22/1).

Setelah diminta kata Habib si pemilik toko sudah menyanggupi. Hanya saja ia meminta waktu hingga 26 Januari 2023. Alasannya karena toko yang disewa di tempat lain masih diperbaiki. “Begitu selesai perbaikan mereka langsung bisa pindah ke sana sehingga meminta diberikan waktu hingga 26 Januari,” ucapnya.

Baca Juga :  Najmul dan Danny Mantap Maju Pilkada

Pihaknya pun kini memberikan kesempatan sampai waktu yang diminta tersebut. Apabila sampai hari H tiba tidak juga dibongkar, maka pihaknya akan menurunkan alat berat untuk membongkar. “Kami berikan kesempatan membongkar sendiri bangunannya karena siapa tahu ada material yang masih bisa dipakai agar itu diselamatkan. Kalau sudah ada alat berat turun tidak ada yang bisa dipilah,” pungkasnya.

Baca Juga :  Bupati KLU Berikan Kuota Izin 10 Retail Modern

Selain toko tersebut, Habib mengaku masih tersisa bangunan yang belum dibongkar di Desa Tanjung tepatnya di depan Lapangan Tanjung. Menurutnya hanya itu satu-satunya yang belum dibebaskan di sepanjang proyek jalur dua. Kendalanya, pemilik lahan dan bangunan belum menyetujui uang ganti rugi. “Tetapi Alhamdulillah sekarang sudah setuju. Jadi semua akan segera dibongkar,” ucapnya.

Terkait seperti apa kesepakatan terakhir sehingga pemilik lahan dengan bangunan ruko di atasnya tersebut setuju pembebasan, Habib tidak bersedia membeberkan. Ia mengarahkan agar itu ditanyakan ke pimpinanannya. “Besok ditanyakan ke Pak Kadis,” ucapnya. (der)

Komentar Anda