Lombok Peringkat Lima Destinasi Alam Terbaik Dunia

AIR TERJUN BENANG KELAMBU: Air Terjun Benang Kelambu di Batukliang Kabupaten Lombok Tengah, salah satu destinasi wisata alam yang banyak dikunjungi para wisatawan di Pulau Lombok. (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Pulau Lombok masuk peringkat lima besar destinasi alam terbaik dunia tahun 2024, versi situs perjalanan online asal Amerika Serikat, TripAdvisor. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaluddin Malady mengapresiasi atas penghargaan yang diraih Lombok tersebut.

Prestasi ini kata dia, buka kali pertama diraih NTB. Namun tahun 2023 lalu, Pulau Lombok juga meraih prestasi serupa. “Alhamdulillah, wajar kalau destinasi alam di Pulau Lombok masuk pringkat lima dunia. Tahun 2023 destinasi alam Lombok juga mendapat pringkat lima,” kata Jamal, Kamis (15/2).

Untuk diketahui, proses penilaian untuk masuk dalam daftar Traveler’s Choice Award berlangsung selama 12 bulan. Indikator penilaian penghargaan ini berdasarkan kualitas dan kuantitas ulasan serta penilaian wisatawan. Selain itu, tim TripAdvisor juga melakukan proses editorial tambahan.

Dari sederet kategori penghargaan yang diberikan TripAdvisor, Indonesia menyumbang Lombok yang masuk dalam kategori Destinasi Alam Terbaik Dunia. Pulau Lombok berada di posisi kelima dalam daftar ini.

Hal ini membuktikan bahwa destinasi alam yang ada di NTB, khususnya Pulau Lombok memang sangat luar biasa dinikmati wisatawan. Bukan hanya wisatawan lokal atau nusantara saja yang datang, melainkan wisatawan mancanegara pun banyak berwisata ke Lombok.

“Saya mengapresiasi kepada seluruh masyarakat NTB dan para pelaku pariwisata yang sudah menjaga destinasi wisata alam, bahari, dan pantai kita di NTB,” kata Jamal.

Tidak hanya itu, pada Desember 2023 lalu, NTB juga mendalat penghargaan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) RI, kategri Bangga Berwisata di Indonesia untuk zona tiga Nusantara dan Kalimantan.

“NTB satu-satunya yang mendapat penghargaan dari Menkomarves sebagai destinasi wisata berkualitas terbaik di Indonesia,” bebernya.

Tentu dengan banyaknya prestasi yang diraih NTB, harus dibarengi dengan kualitas terbaik yang dipraktekkan di lapangan, terutama oleh pelaku usaha pariwisata. Demikian juga peran semua pihak secara pentahelik untuk tetap mempromosikan pariwisata NTB.

“Teman-teman dari Pokdarwis juga jadi garda terdepan untuk melayani tamu-tamu kita, baik Wisatawan Nusantara maupun Wisatawan Mancanegara yang berdatangan ke Lombok, NTB,” ujarnya.

Sapta Pesona menurut Jamal, adalah hal yang paling penting dalam dunia pariwisata. Istilah ini tidak saja menjadi simbol yang hanya dibaca dan dipasang di lokasi destinasi wisata saja, tetapi perlu dipraktikkan setiap makna dari Sapta Pesona itu sendiri.

Bagaimana agar wisatawan yang datang bisa merasa aman, nyaman, lingkungan yang bersih dan indah serta memberikan kesan yang bagus bagi tamu. “Jadi setiap orang yang berwisata ke Lombok menjadi terkesan, dan mau balik lagi ke Lombok. Bersama seluruh teman dan keluarganya ke Lombok dan Sumbawa,” ucapnya.

Sebenarnya destinasi di Pulau Sumbawa juga tidak kalah indah dengan yang ada di Lombok. Seperti destinasi wisata alam Gunung Tambora di Bima, Pantai Lakey Dompu yang terkenal sebagai lokasi surfing dunia, serta Teluk Saleh di Sumbawa dengan 180 ekor hiu pas didalamnya. Dimana destinasi yang ada di kawasan tersebut tidak dimiliki oleh provinsi lain di Indonesia.

“Ini sangat menakjubkan ketika wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ikut renang dengan hiu paus di Teluk Saleh,” ucapnya.

Dengan prestasi yang diraih ini, dan dukungan destinasi wisata yang ada di NTB, serta adanya direct flight atau penerbangan langsung dari berbagai kota di Indonesia, dan negara di dunia ke Lombok. Maka Jamal optimis target kunjungan wisatawan tahun 2024 sebesar 2,4 juta wisatawan bisa terpenuhi.

Kesempatan itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se NTB supaya terus meningkatkan kualitas pelayanan di sektor pariwisata. Menurutnya pariwisata berkelanjutan sangat penting, mengingat Pemerintah Pusat juga sudah menetapkan green tourism atau pariwisata hijau dan green economy atau ekonomi hijau.

Dengan begitu masyarakat di NTB, mulai dari UMKM, pelaku penginapan, perhotelan, restoran dan transportasi dapat merasakan dampak dari keberadaan destinasi wisata di NTB. Sebab semakin banyak wisatawan yang datang maka makin banyak pula tamu yang menghabiskan uangnya Lombok dan Sumbawa.

“Mari bersama-sama kita jaga terus pariwisata kita. Karena ketika banyak didatangi wisatawan, banyak yang dirasakan dampak ekonomi dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat kita,” tutupnya. (rat)

Komentar Anda