MATARAM — Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTB, Enen Saribanon melantik dan mengambil sumpah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lombok Timur (Lotim) dan Dompu, serta dua pejabat yang menduduki jabatan sebagai Asisten. Serah terima jabatan (Sertijab) pejabat baru dan lama berlangsung di Aula Kejati NTB, Jumat (14/6) kemarin.
“Proses rotasi, mutasi, serta promosi merupakan siklus alamiah dalam sebuah ekosistem organisasi,” kata Enen dalam amanatnya.
Adanya rotasi, mutasi dan promosi tersebut dalam rangka evaluasi dan peningkatan kinerja, serta untuk regenerasi sumber daya manusia dalam menjaga kedinamisan institusi.
“Para pejabat yang dilantik pada hari ini adalah insan Adhyaksa terbaik yang telah melalui proses kajian mendalam, pertimbangan matang serta penilaian yang objektif untuk mengisi jabatan yang telah ditentukan,” sebutnya.
Kajari Lotim yang berganti itu ialah Efi Laila Kholis. Efi digantikan Hendro Wasisto, mantan Koordinator pada Kejati Papua. Sementara Efi memegang amanat sebagai Kajari Kendal.
Sedangkan Kajari Dompu kini dijabat Burhanuddin, mantan Koordinator pada Kejati NTB. Burhanuddin menggantikan posisinya Marlambson Carel Williams, yang kini menjabat sebagai Kajari Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Kemudian dua jabatan asisten yang berganti, ialah Asisten Pidana Umum yang kini dijabat Irwan Setiawan Wahyuhafi yang sebelumnya menjabat Kajari Kota Banjar. Irwan yang dulu pernah menjabat sebagai Kajari Lotim ini menggantikan jabatan Ikeu Bachtiar yang digeser menjadi Kajari Palopo.
Terakhir, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kajati NTB yang baru dijabat Ade Indrawan, sebelumnya sebagai Kajari Pringsewu, Lampung. Ade menggantikan posisi Hilman Azazi yang digeser menjadi Kepala Subdirektorat Pendampingan dan Audit Hukum pada Direktorat Pertimbangan Hukum Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan TUN Kejaksaan Agung RI.
Selain Kajari dan Asisten, Enen Saribanon juga melantik dan mengambil sumpah jabatan Koordinator dan Kabag TU pada Kejati NTB, yaitu Erik Yudistira, I Putu Eka Suyantha, Ricky Febriandi, Lusiana Bida, dan Armadha Tangdibali.
“Saya harap setiap pejabat yang baru saya lantik dapat menunjukkan kinerja dan prestasi nyata, bekerjalah menggunakan nurani dan akal sehat yang konsisten pada kebenaran,” tegasnya.
Diingatkan agar tidak melakukan penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang, atas jabatan yang sedang diemban. “Jika ada penyelewengan, maka tidak segan-segan dilakukan tindakan tegas,” tandasnya. (sid)
