Jika Maju Pilkada, Pj Gubernur Disarankan Mundur

Muazzim Akbar (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Adanya isu Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi yang bakal maju pada kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) NTB 2024, direspon oleh DPW PAN NTB. Ketua DPW PAN NTB, Muazzim Akbar meminta Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi sebaiknya segera mundur, jika berkeinginan maju di Pilkada NTB 2024.

Pasalnya lanjut Muazzim, dalam aturan sudah jelas disebutkan bahwa Pj Gubernur bertugas dan bertanggung jawab dalam mengawal sukses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Walau demikian, sebagai warga negara Pj Gubernur juga punya hak yang sama untuk maju mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah di Pilkada 2024.

“Jika Pj Gubernur mau maju di Pilgub NTB, lebih baik silakan mundur. Berikan jabatan Pj Gubernur ke orang lain,” ucap calon Anggota DPR RI terpilih Dapil pulau Lombok ini, Rabu kemarin (20/3).

Baca Juga :  Dua Nahkoda Kapal Pengangkut BBM Ilegal di Lotim Ditahan

Muazzim mengakui, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi beberapa kali telah berkomunikasi, tetapi masih sebatas bersilaturahmi dan belum ada pembicaraan kearah sana. “Sebelum berangkat umroh kemarin, beliau (Pj Gubernur NTB, red) telah berkomunikasi dan silaturahmi biasa,” imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, sampai saat ini baru Juru Bicara Kemenlu RI, Lalu Muhammad Iqbal yang sudah menyampaikan keinginannya untuk maju di Pilkada NTB, dan berharap menjadikan PAN sebagai kendaraan politik untuk maju di Pilgub NTB 2024. “Dan Pak Iqbal juga sudah bertemu dengan PAN,” terang Muazzim.

Diakui, pihaknya tidak ada memberikan harapan yang muluk-muluk kepada siapapun calon yang berkeinginan maju di Pilkada NTB. Lantaran pihaknya menyadari raihan kursi PAN hanya empat di DPRD NTB. Sehingga tentu membutuhkan Parpol mitra koalisi lainnya dalam mengusung paslon di Pilkada NTB.

Baca Juga :  Sengketa Lahan, ITDC Sarankan Warga Tempuh Jalur Hukum

“Siapapun mau di Cagub atau Cawagub harus dari PAN. Namun kita serahkan kepada Cagub untuk menentukan siapa wakilnya,” tandasnya.

Sementara itu, Pengamat politik UIN Mataram Dr Agus mengatakan salah satu mandat yang diberikan kepada Pj Gubernur dan Pj Bupati atau Pj Wali Kota adalah memfasilitasi suksesnya Pemilu dan Pilkada serentak 2024.

Menurutnya, kualitas demokrasi Pilkada sangat ditentukan oleh netralitas pemerintah, tidak terkecuali netralitas Pj Gubernur. “Dan saya kira Pj Gubernur sangat memahami hal tersebut. Jadi jika Pj Gubernur ada niatan untuk maju sebagai peserta Pilkada, sebaiknya sebelum terlalu liar diskusi publik, lebih baik Pak Pj Gubernur mengundurkan diri saja,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda