BI NTB Mendukung Pola Semai Kering Tanaman Padi Petani di KSB

TALIWANG – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap bersama rombongan meninjau penerapa pola tanam semai kering tanaman padi yang dikembangkan Kelompok Tani Ai Amit di Desa Tapir, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Program pengembangan pertanianan tanaman padi pola tanam semai kering ini merupakan tindaklanjut dari hasil pertemuan Bank Indonesia Provinsi NTB bersama Badan Riset Indonesia Daerah (BRIDA) NTB.

Ketua Kelompok Tani Ai Amit, A Hamid menjelaskan bahwa penggunaan metode semai kering yang dilakukan petani yang tergabung dalam kelompok tani itu, memiliki beberapa keunggulan, antara lain efektif dalam penggunaan benih, mengurangi biaya tenaga kerja, hemat air, memotong rantai pola tanam, dan yang terpenting adalah pertumbuhan benih tersebut dapat dikontrol setiap saat.

Baca Juga :  BI NTB Dorong Pengembangan Vanili Organik di Bima

“Metode ini dapat menjadi solusi kami dalam menghadapi kondisi cuaca kering atau El Nino karena tidak memerlukan air yang banyak saat proses pembenihan,” ujar Hamid.

Menurut Hamid, bahwa metode semai kering yang diterapkan oleh kelompok tani telah berhasil menurunkan biaya produksi hingga 40%. Begitu juga dengan hasil produksinya juga lebih bagus dan meningkat, jika dibandingkan dengan pola konvensional yang selama ini digunakan ole petani.

“Alhamdulillah, hasil produksi setelah menggunakan pola semai kering ini, cukup bagus,” ungkapnya.

Baca Juga :  Layani Penukaran Uang Pecahan Kecil, BI NTB Libatkan Belasan Perbankan

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap mengatakan bahwa pola tanam semai kering ini dapat menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya. Terlebih lagi, El Nino umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan. Dampak El Nino diIndonesia terasa kuat pada musim kemarau yaitu pada bulan Juli – Agustus – September – Oktober. Oleh karena itu, perlunya meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi pada bulan-bulan tersebut.

“Karena keberhasilan pada proses pembenihan menjadi poin penting dalam mendorong akhir produksi tanaman padi,” kata Berry. (luk)

Komentar Anda