SELONG – Dugaan persekongkolan jahat berbagai pihak dalam proyek bantuan pangan non tunai (BPNT) di Lombok Timur yang kini jadi sorotan warga makin terkuak. Terlebih setelah tersebarnya percakapan melalui WhatsApp ( WA) antara suplier insial HF dengan salah satu oknum. Pesan WA yang tersebar itu hanya sepotong dan juga tidak terlihat tanggal dan bulannya.
Dalam percakapan itu suplier HF memberitahukan rincian uang telah masuk dan diserahkan ke berbagai pihak. Termasuk juga disebutkan uang yang telah diberikan ke oknum dengan kode DS (dewan syuro) hingga ada juga jatah untuk dinas. Rincian aliran uang yang telah diserahkan HF diantaranya ke TKSK sebesar Rp 130 juta, Korda Rp 10 juta pinjaman oknum menggunakan kode DS Rp 5 juta melalui transfer, ke oknum inisal W Rp 50 juta, kasbon oknum inisial DNI Cs Rp 17 juta, kasbon oknum inisial ARS Rp 5 juta, ke dinas Rp 100 juta. Nominal uang seluruhnya mencapai Rp 399, 500 juta.” Tambahan GLF Rp. 1,5 juta. Lebih dari Rp 400 juta, ngeri lihatnya,” jelas HF ke oknum tersebut.
Meski telah menyetor, namun HF mengeluhkan kenapa jatah BPNT yang didapat masih saja ingin diganggu.”Siapa yang bisa kooperatif seperti kita ini, terus masih saja mau diganggu,” keluhnya.
Percakapan selajutnya oknum tersebut bertanya ke HF terkait serapan BPNT yang disalurkan ke KPM di Kecamatan Suralaga.”Kak tuan …. berapa serapan Kecamatan Suralaga nike, yang reguler bulan kemarin kak tuan ……?,” tanya oknum tersebut.
HF pun menjawab ” 6.352 KPM. Saya sudah lebih setor ke DS,” jelas HF.
Oknum tersebut kembali bertanya ” Berarti tiang (saya) minta di DS kak tuan ?
HF menjawab ” Iya seperti itu, cuma belum ada yang setor suplier- suplier ini,” balasnya.
Sementara itu suplier HF ketika dikonfirmasi terkait pesan WA yang beredar itu membenarkan jika percakapan itu adalah dirinya dengan oknum inisial ARS. Namun dia tidak memberikan tanggapan secara panjang lebar terkait ratusan juga uang yang telah diberikan ke berbagai oknum seperti yang disampaikan dalam pesan WA tersebut. Termasuk juga uang yang diberikan dinas, HF juga tidak mau membeberkannya.” Banyak yang ngasi tau WA itu telah beredar,” jawabnya singkat.
Terpisah, IS, oknum pejabat Lotim yang menggunakan kode DS dalam pesan WA itu mengaku tidak tau tentang aliran dana itu. Menurutnya, aliran itu diberikan HF ke timnya.”Saya kurang tau, karena itu pemberian Pak Pah (HF) ke tim- timnya,” katanya singkat.(lie/wan)