Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Digelar 13 September

Dr Hj Siti Rohmi Djalilah(Faisal Haris/radarlombok.co.id)

MATARAM–Simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah, tengah dipersiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.

Rencananya simulasi ini dilaksanakan pada tanggal 13 September 2020 mendatang. Wakil Gubernur, Dr Hj Siti Rohmi Djalilah mengatakan, untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka di sekolah, pihaknya melalui dinas pendidikan akan melakukan simulasi atau uji coba pembelajaran tatap muka. Sehingga nanti ketika semua daerah sudah zona kuning (risiko rendah), maka otomatis pembelajaran tetap muka di semua sekolah sudah dapat dilaksanakan. “Kalau sudah zona kuning kan sudah bisa tatap muka, kan sekarang kita sedang persiapkan uji coba simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah pada bulan September ini. Dimulai pada tanggal 13 September nanti,”terangnya.

Zona penularan Covid-19 di sebagaian besar wilayah NTB masih zona oranye (risiko sedang). Bahkan Kota Bima yang masih zona merah (risiko tinggi). Ditambahkan Wagub, uji coba dilakukan tidak hanya dijenjang SMA atau SMK tapi juga di jenjang SD dan SMP. “Ya kita akan coba di SMA/SMK, SD juga demikian uji coba semua. Begitu zona kuning bisa langsung tatap muka,”jelasnya.

Sekolah yang ditunjuk melakukan simulasi ini sudah ditentukan. Bahkan untuk SMA/SMK sudah dipetakan. Yang jelas, sekolah itu sudah memiliki fasilitas kebersiahan dan sebagainya. Kemudian sekolah juga sudah mempersiapkan ruangan yang akan digunakan untuk pembelajaran dengan sistem shift serta
sekolah juga sudah melaksanakan sosilisasi protokol Covid-19. “Kemudian sistem pembelajaran yang juga sudah dipersiapkan untuk bisa melakukan pembelajaran dengan teknologi. Jadi sudah sekian persen berapa sekolah yang akan melakukan uji coba. Kalau di Mataram semua sekolah sudah 100 persen sudah siap uji coba,”tegasnya.

Disamping itu juga sekolah dituntut bisa melakukan edukasi dalam sistem menejemen maupun ke peserta didiknya. Jadi nanti pada saat mulai melakukan tatap muka, maka semua aspek tadi sudah siap. Apalagi pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sistem shift dengan mematuhi protokol kesehatan. “Jadi semua nanti menggunakan masker yang tidak boleh dibuka. Anak-anak tetap pakai masker, guru juga pakai masker. Duduknya juga harus dikasi jarak, tidak boleh berdekatan. Nah ini yang harus dipersiapkan,”sambungnya.

Ditegasnya juga, untuk pelaksanaan pemebelajaran tatap muka, tidak harus menunggu ada surat rekomendasi dari gugus tugas. Begitu daerahnya sudah zona kuning,maka sekolah secara otomatis sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Maka saat ini waktunya sekolah untuk melakukan persiapan dengan matang. “Kita uji coba, persiapan dulu dan segala macam. Nanti kalau sudah zona kuning sudah mulai tatap muka dengan ketantuan protokol Covid-19. Maka semuanya harus persiapkan diri,”tegasnya.

Saat ini Kota Mataram dan Lombok Barat, katanya sudah zona oranye yang sebelumnya menjadi daerah zona merah penularan Covid-19. Jika membaik terus maka akan menjadi zona kuning maupun zona hijau. “Pada saat zona oranye ini uji coba, nanti ketika sudah zona kuning bisa tatap muka,”tegasnya. (sal)

Komentar Anda