Progres Proyek SPAM belum Memuaskan

PANTAU : Perwakilan Bank Dunia saat turun memantau dan melihat progres pengerjaan proyek SPAM Pantai Selatan di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur. (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG –  Perwakilan Bank Dunia (Word Bank) belum puas dengan progres pengerjaan proyek SPAM Pantai Selatanyang sampai sekarang belum tuntas. Bahkan pihak Bank Dunia mempertanyakan komitmen Pemkab Lotim mengawal proyek ini. Pemkab Lotim mendapatkan dana pendampingan untuk menuntaskan proyek dengan anggaran sekitar Rp 120 miliar itu.

Hal itu disampaikan pihak Bank Dunia saat melakukan kunjungan kerja dan melihat progres pengerjaan proyek SPAM yang berlokasi di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur, Senin (26/2). Perwakilan Bank Dunia didampingi pihak Kementerian PUPR, BPPW NTB termasuk juga pejabat Pemkab Lotim.”Pemkab Lotim harusnya bisa mempresentasikan informasi yang lebih komprehensif dan mendalam tentang rencana dan realisasi 7000 Sambungan Rumah (SR) dari keberadaan SPAM Selatan di setiap desa. Harusnya kita diberikan data secara representatif akan gambaran yang komprehensif dari komitmen itu,” kata Evi selaku perwakilan Bank Dunia.

Berbagai pihak terkait yang mengawal proyek ini semestinya bisa  memberikan penjelasan secara detail terkait rencana keberlanjutan pengelolaan dan pemeliharaan proyek yang dibangun tersebut termasuk rencana bisnis dari PDAM. Ini kata Evi, untuk memastikan kelancaran program untuk 5 tahun ke depan dalam pengelolaannya.” Program 7000 SR linear dengan kegiatan 1000 SR dari BPPW NTB yang dananya melalui loan.  Kami meminta supaya dipaparkan 900 SR yang sudah disambungkan oleh Pemkab  Lotim. Bagaimana skemanya apakah sudah dipetakan. Dengan demikian  maka kita akan tahu target yang dicapai,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tahun Ini Target Investasi di Lotim Sebesar Rp 3 Triliun

Key Performance Indicator (KPI) atau disebut kinerja indikator utama terang dia sebagai akses pemenuhan air minum kepada masyarakat sehingga tepat sasaran. Karenanya  memasuki tahun terakhir ini, Evi berharap agar dana yang dimanfaatkan oleh pemerintah ini dapat direalisasikan sesuai dengan program yang telah dijanjikan.”Kami membantu pemerintah itu agar KPI bisa tercapai. Kalau sampai pada output itu saya kira belum selesai. Apa yang telah dijanjikan pada tahun 2022 itu sampai sekarang kamu belum dapatkan progresnya,” ungkapnya.

Perwakilan Bank Dunia lainnya, Lembong, mengatakan hal yang sama. Ia meminta supaya pemasangan SR proyek SPAM ini dipercepat. Begitupun dengan perhitungan Detail Engineering Design (DED)  juga supaya segera mungkin  direalisasikan sesuai dengan apa yang telah dipaparkan Pemkab Lotim di akhir tahun lalu.”DED jika memungkinkan satu bulan. Kalau tidak demikian target tidak tercapai. Lelang tiga bulan selanjutnya konstruksi enam bulan. Sudah masuk akhir tahun dong,” katanya.

Baca Juga :  RSU Pratama Suela Segera Diresmikan

Di sisa waktu pengerjaan dua bulan ini supaya bisa dimaksimalkan dengan sebaik baik mungkin agar proyek SPAM bisa tuntas 100 persen. Progres  pengerjaan sekarang ini terbilang belum begitu memuaskan karena baru sekitar di angka 81 persen. Itu artinya jauh dari pencapaian yang diharapkan.” Kita minta Pemkab Lotim dan BPPW NTB segera  menuntaskan kegiatan yang sudah diprogramkan. Terutama berkaitan dengan target 8.000 sambungan yang menggunakan dana pendampingan,” tandasnya.

Sementara itu Kadis PUPR Lotim Achmad Dewanto Hadi yang hadir dalam pertemuan itu belum bisa memberikan penjelasan secara rinci berkaitan dengan berbagai hal yang dipersoalkan oleh Bank Dunia.” Kami akan upayakan untuk menyampaikan berbagai persoalan tersebut melalui zoom meeting,” ungkapnya.(lie)

Komentar Anda