Kepsek dan Siswa SMAN 1 Keruak Sepakat Damai

Kepala Bidang Pembinaan SMA Dikbud NTB L Muhammad Hidlir saat melakukan mediasi bersama siswa, guru dan kepala sekolah di Musala SMAN 1 Keruak, Lombok Timur.(ist)

SELONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB melakukan mediasi kepada siswa dan kepala SMAN 1 Keruak, terkait adanya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh siswa, dengan cara mogok belajar.

“Kami sudah melakukan mediasi antara siswa, guru dan kepala sekolah. Kita berikan solusi agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya,” kata Kepala Bidang Pembinaan SMA Dikbud NTB L Muhammad Hidlir, beberapa waktu lalu.

Dikatakan Lalu Hidlir, siswa melakukan mogok belajar dipicu karena segala kegiatan kesiswaan selama 7 bulan dijabat oleh Kepala SMAN 1 Keruak kurang mengakomodir ekstrakurikuler siswa. Akibatnya, kegiatan siswa harus difasilitasi oleh sekolah. Makanya, siswa melakukan mogok belajar, karena kegiatan siswa jarang difasilitasi oleh sekolah.

“Bukannya tidak pernah, tapi jarang,” jelasnya.

Diterangkan, saat dilakukan mediasi berlangsung siswa meminta supaya jika ada kegiatan ekstrakurikuler supaya dianggarkan oleh sekolah dengan maksimal sesuai ketentuan yang berlaku. Sekolah jarang memfasilitasi kegiatan siswa, sehingga mereka berfikiran bahwa kepala sekolah tidak terbuka. Maka melakukan aksi, namun sebenarnya itu sekolah sudah memfasiltasi tapi harus lebih maksimal lagi.

Selain itu, ada beberapa kesepakan dari hasil mediasi tersebut, pertama masukan dari siswa melalui pengurus OSIS, ekskul maupun kelas harus ditindaklanjuti oleh sekolah, termasuk guru juga dikumpulkan. Kepala sekolah harus terbuka serta memfasilitasi lebih banyak kegiatan ekskul. Oleh karena itu, respon pihak kepala sekolah juga menerima semua masukan dan akan dijalankan.

Untuk itu, kata dia, jika nantinya kepala sekolah tidak menjalankan sesuai dengan kesepakan yang telah dilakukan saat mediasi ini,maka akan menerima konsekuensinya.

“Kita akan evaluasi nanti kalau semua kesepakan dilanggar oleh sekolah. Bisa saja dimutasi,” tegasnya.

Diakui, bahwa tuntutan siswa, guru sudah dipegang oleh Dinas Dikbud NTB dan sudah disampaikan langsung kepada sekolah. Makanya, kepala sekolah tinggal melaksanakan atau tidak dan nantinya, kalau melaksanakan tuntutan siswa, guru atau tidak tinggal dilakukan evaluasi, apakah nanti dimutasi atau bagaimana tergantung hasil evaluasinya.

Kepala SMAN 1 Keruak Marianom mengatakan bahwa setelah melakukan mediasi bersama guru, siswa difasilitasi oleh Kabid PSMA Dikbud NTB berjalan dengan penuh kekeluargaan.

“Sebenarnya sederhana apa yang diinginkan oleh siswa dan kami siap memfasilitasi walapun selama ini juga sudah menganggarkan, namun belum maksimal,” terangnya.

Dikatakannya, terkait dengan hal tersebut, perwakilan siswa juga sudah meminta maaf karena telah terprovokasi oleh oknum-oknum guru. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan komite sekolah untuk bersama-sama membangun sekolah untuk generasi yang lebih baik. Bahkan komite juga mengimbau kepada peserta didik supaya tidak cepat terprovokasi.

“Sekarang sudah kondusif, bahkan Senin (12/2) nanti siswa langsung diantarkan oleh orang tua masing-masing untuk melakukan kegiatan belajar mengajar,” tutupnya. (adi)

Komentar Anda