Kanwil Kemenkumham NTB Gaungkan Pentingnya Kekayaan Intelektual, Paten dan Hak Cipta di Perguruan Tinggi

MATARAM–Kanwil Kemenkumham NTB melalui Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Ignatius MT Silalahi yang didampingi Kabid Pelayanan Hukum Puan Rusmayadi, Kasubbid Pelayanan Kekayaan Intelektual Gusti Ngurah Suryana beserta staf hadir di Universitas Mataram dan Universitas Bumigora, Rabu (7/2/2024).

Di depan rektor, dekan, dosen dan akademisi lainnya Ignatius menyampaikan bahwa hadirnya Kanwil Kemenkumham NTB guna meningkatkan sinergitas dan kerja sama, khususnya terkait Hak Kekayaan Intelektual, Paten serta Hak Cipta.

“Menindaklanjuti perintah Kakanwil Kemenkumham NTB, kami di sini ingin mengajak bapak ibu untuk lebih dalam lagi dalam mengenal Hak Kekayaan Intelektual, Paten, serta Hak Cipta,” ungkap Ignasius dalam paparannya.

Baca Juga :  Lama Menikah dan Punya Anak di NTB, WN Malaysia Ditangkap karena Izin Tinggal Kedaluwarsa

Kanwil Kemenkumham NTB juga menyampaikan terkait rencana kegiatan Paten One Stop Service (POSS) yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan telah mendapatkan dukungan penuh dari Menkumham Yasonna H. Laoly.

Dalam kesempatan berbeda Kakanwil Kemenkumham NTB Parlindungan menyampaikan bahwa program POSS akan mengakomodasi akademisi maupun peneliti yang memiliki invensi atau penemuan, sehingga dapat secara langsung mendaftarkan invensinya pada pemerintah, agar invensi tersebut lebih terjaga keabsahannya.

Baca Juga :  Kemenkumham Gelar Paralegal Justice Award 2024

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Mataram Muhamad Syamsu Iqbal mengungkapkan kesediaannya dalam melaksanakan program ini, dan menyambut baik langkah proaktif Kanwil Kemenkumham NTB dalam menyampaikan informasi pada pihak sivitas akademika.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Dekan II Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Muhammad Husni Idris.

“Program-program yang disampaikan Kanwil Kemenkumham NTB memang informasi yang kami nantikan, sebab perlindungan atas Kekayaan Intelektual dalam bentuk indikasi geografis memang tak lepas dari peran akademisi dalam melakukan penelitian,” pungkas Muhammad Husni. (Huda)

Komentar Anda