ITDC Mengeluh Rugi, Tokoh NTB Berang

H. Lalu Winengan (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM – Keluhan rugi pihak PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dalam pembangunan dan pemanfaatan Sirkuit Mandalika disayangkan sejumlah tokoh NTB. Pihak ITDC menyatakan acara di Sirkuit Mandalika membuat perusahaan buntung. Salah satunya event WSBK. Event WSBK pun diusulkan dihapus dari kalender rutin sirkuit. ” Kami kecewa. Ini pernyataan bodoh dari pihak ITDC. Dia pikir begitu bangun sirkuit lalu langsung untung. Tidak dipikirkan efek ekonomi berantai dari event di sirkuit, ” ungkap Koordinator Presidium KAHMI NTB, H. Lalu Winengan, Jumat (16/6).

Ketua Dewan Sasak Muda Bersatu (Desak Datu) ini menyoroti pernyataan pihak ITDC saat rapat dengar pendapat dengan DPR RI beberapa waktu lalu. Dalam rapat itu ITDC mengeluhkan utang yang harus ditanggung perusahaan, sementara event balap motor yang diselenggarakan di sirkuit dianggap membuat perusahaan rugi. “Pernyataan ini adalah penyataan bodoh, mana ada pengelola perusahaan negara yang tidak berutang baru berdiri tiga tahun,” ungkapnyaTegas HK. Lalu Winengan.

ITDC maupun MGPA selaku penyelenggara event balap di Sirkuit Mandalika dilihatnya memang setengah hati membangun NTB. Keluhan yang muncul saat ini adalah bukti program prestisius Presiden RI Joko Widodo tidak ingin dikembangkan. ITDC hanya menghitung kerugian, tapi melupakan keuntungan besar yang didapat NTB lewat hidupnya pariwisata dan lain-lain. ”Karena itu saya meminta Presiden mencopot pimpinan ITDC saat ini. Dia hanya bisa mengeluh dan mengaku rugi. Sekalian saja semua event di Mandalila dihapus. Sekalian saja kembangkan Bali saia yang punya banyak uang. Jangan NTB,” ungkapnya.

Winengan bahkan mengancam akan menghadang kedatangan Presiden Joko Widodo untuk menyuarakan evaluasi manajemen ITDC. Presiden dijadwalkan berkunjung ke NTB pertengahan bulan depan.

Sebelumnya, induk BUMN Pariwisata InJourney ketar-ketir terjerat utang dari pembangunan Sirkuit Mandalika. Melalui PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, InJourney mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membayar utangnya dengan total Rp 4,6 triliun. Utang itu terbagi dalam dua termin pembayaran, jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun dan jangka panjang Rp 3,4 triliun. “Terus terang, saya tidak bisa menyelesaikan (utang) short term,” tutur Direktur Utama InJourney Dony Oskaria

Dony membeberkan acara di Sirkuit Mandalika membuat perusahaan buntung. Salah satunya, WSBK. Oleh karenanya, ia mengusulkan penghapusan WSBK dari kalender acara Sirkuit Mandalika. “Kerugian terbesar itu dari WSBK. Bukan dari MotoGP. MotoGP ini dapat menutup biaya operasionalnya, tapi, yang WSBK ini menunjukkan kerugian,” terang Dony saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI.(git)

 

 

 

Komentar Anda