Dikunjungi Anies, TGH Fadli FT Gabung ke NasDem

GABUNG NASDEM: Dikunjungi Anies Rasyid Baswedan ke Ponpes Yatofa Bodak, TGH Ahmad Fadli FT langsung bergabung ke Partai NasDem, yang ditandai dengan mengenakan jaket NasDem.(M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA — Kedatangan calon presiden (Capres) dari Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan ke NTB (Lombok), Senin (30/1), disambut meriah oleh berbagai relawan dan simpatisan, hingga para petinggi NasDem NTB.

Antusiasme ribuan masyarakat menyambut kunjungan Anies itu, bahkan sudah terlihat mulai dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (Bizam). Dimana kesenian Gendang Beleq juga tampak mengiringi kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di depan Bandara.

Tiba di Bandara, masyarakat yang sudah antusias tidak menghilangkan moment tersebut, dengan bersalaman. Bahkan Anies sampai harus keluar dari mobil untuk menyalami masyarakat, yang juga meneriakan yel-yel “Anies Presiden RI”. Selanjutnya Anies melanjutkan perjalanan menuju ke Pondok Pesantren Sosial (Ponpessos) Yatofa Bodak, Desa Montong Terep, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok tengah (Loteng).

Di Ponpes Yatofa Bodak, Anies juga disambut oleh ribuan jamaah. Bahkan di lokasi tersebut, TGH Ahmad Fadli Fadil Tohir (FT) yang merupakan Pimpinan Ponpes melakukan deklarasi dukungan kepada Anies Rasyid Baswedan untuk menjadi Presiden RI tahun 2024. Kesempatan itu, TGH Ahmad Fadli FT juga menyatakan mundur dari Partai Golkar setelah 40 tahun di partai tersebut, dan memilih bergabung ke Partai NasDem.

Moment kepindahan TGH Ahmad Fadli FT ditandai dengan pemasangan jaket NasDem, diakhir kunjungan Anies di Yatofa Bodak. Dimana saat itu, Ketua Tim Penyambutan Anies di NTB, yang juga Ketua DPD Nasdem Lombok Timur, H Rumaksi meminta TGH Ahmad Fadli FT mengenakan jaket NasDem.

Kesempatan itu, TGH Ahmad Fadli FT menjelaskan bahwa kepindahanya dari Golkar ke NasDem, tidak terlepas sebagai bentuk apresiasi atas sikap NasDem yang sudah mengusung Anies Rasyid Baswedan menjadi Capres 2024. Terlebih pihaknya meyakini barang siapa yang pernah berbuat baik, maka harus diberikan reward atau ucapan terimakasih.

“Apa yang dilakukan oleh NasDem menurut saya, di arus yang begini berat dan sulitnya. Maka dengan prakarsa Surya Paloh yang berani melawan arus untuk mewujudkan impian hati saya. Maka jangankan cuma keluar dari Golkar. Dari apapun saya siap sebagai bentuk terimakasih saya kepada Surya Paloh dan NasDem-nya, yang telah mengusung Anies Baswedan,” ungkap TGH Ahmad Fadli FT.

Komitmen yang sudah dilakukan, yakni dengan bergabung ke NasDem untuk mendukung Anies Baswedan, maka baginya pantang untuk mundur. Sehingga dengan penuh keyakinan dia pun mundur sebagai anggota Golkar semenjak bergabung dari tahun 1987 lalu.

“Ini bukan apa-apa, tapi saya wajib berterimakasih kepada NasDem dan Surya Paloh, yang telah mengusung orang yang saya cintai dan dicintai oleh jamaah saya, serta dicintai oleh keluarga serta anak dan isteri saya. Saya tidak punya ambisi pribadi, dan saya keluar dari Golkar bukan karena kecewa,” tegasnya.

Hanya saja karena yang melakukan deklarasi dan pindah partai adalah TGH Ahmad Fadli FT, maka baginya tidak ada konsekuensi bagi keluarganya yang kini masih berada di Golkar. “Apakah adik saya (Suhaili FT dan Ahmad Fuadi, red) mengikuti saya, maka terserah (mereka). Tapi ini saya lakukan sebagai balasan kebaikan Surya Paloh yang mengusung Anies Rasyid Baswedan,” tandasnya.

Sementara itu, Anies Rasyid Baswedan menyampaikan terimakasih karena pihak Ponpessos Yatofa Bodak, bersama jamaah menyambut kedatangannya dengan penuh rasa cinta. Pihaknya mengaku terharu dengan sambutan yang telah diberikan. “Terimakasih atas sambutannya, dan ini merupakan sambutan yang luar biasa. Semoga membawa keberkahan,” ungkapnya.

Sementara itu, keputusan Pimpinan Ponpes Yatofa Bodak, TGH Ahmad Fadli FT hengkang dari Partai Golkar, dan gabung ke Partai NasDem, yang ditandai pemasangan jaket Parpol besutan Surya Paloh, ditanggapi oleh Politisi Partai Golkar, Ahmad Fuadi yang juga adik kandung TGH Ahmad Fadli FT.

Dia menilai, adanya pemasangan jaket Partai NasDem kepada kakak kandungnya itu tidak terlepas dari adanya kepentingan oknum untuk memperoleh jabatan di Partai NasDem. “Ada oknum yang ingin memperoleh jabatan (NasDem, red),” kata Anggota DPRD NTB dari Fraksi Partai Golkar ini.

Namun demikian, Ketua Komisi IV DPRD NTB ini juga mengatakan, bahwa berbeda pilihan politik dalam suatu keluarga, adalah hal yang lumrah. Dan dia memastikan dirinya tetap akan berada di Partai Golkar.

“Yatofa itu masih tetap satu partai, yakni Golkar. Terkait Kak Tuan Fadli, bisa saja jadi simpatisan NasDem. Itu karena beliau tidak masuk struktur kepengurusan NasDem,” ucapnya.

Fuadi mengaku sudah mendengar pernyataan kakak kandungnya, TGH Ahmad Fadli FT pada saat kedatangan Anies ke Ponpes Yatofa. Dia berpandangan bahwa kakaknya itu belum tentu masuk Partai NasDem. Terkecuali pernyataan itu disampaikan dihadapan Ketum DPP Partai NasDem Surya Paloh. “Terkecuali pak Surya Paloh yang langsung memasang jaket NasDem,” imbuhnya.

Disinggung soal kedatangan Capres dari NasDem Anies Baswedan ke Ponpes Yatofa. Kembali Fuadi mengatakan bahwa Ponpes Yatofa menerima kunjungan Anies Baswedan, karena kakaknya TGH Ahmad Fadli FT mencintai dan menghormati Anies Baswedan. “Itu karena rasa cinta beliau kepada Pak Anies,” terangnya.

Namun demikian, pihaknya tentu sangat menghormati apapun yang menjadi pilihan politik dari kakak kandungnya tersebut. “Saya juga punya pilihan hak politik, dengan tetap di Partai Golkar,” tegasnya.

Disampaikan, keluarga besar Yatofa sudah bergabung ke Partai Golkar sejak tahun 1982. Sehingga pihaknya menghormati siapapun yang datang ke Yatofa. “Apalagi untuk bersilaturahmi,” ujarnya.

Namun menurutnya, situasi yang ada telah dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk memperoleh jabatan. Apalagi dia melihat gestur TGH Ahmad Fadli FT saat pemasangan jaket Partai NasDem, terkesan ada pemaksaan. “Patut kita curigai ada kepentingan oknum yang memanfaatkan Yatofa untuk memperoleh jabatan,” tandasnya. (met/yan)

Komentar Anda