MATARAM – Perum Bulog NTB menjamin ketersediaan stok beras hingga April mendatang. Total stok yang tersedia mencapai 34 ribu lebih ton.
“Stok beras kita Alhamdulillah aman. Kita sekarang ini masih proses pengiriman dari Jawa Timur,” ujar Plt Pimwil Bulog NTB Ismed Orlando.
Dijelaskannya, jumlah kebutuhan beras untuk masyarakat NTB sekitar 7.000 ton. Sedangkan stok secara keseluruhan termasuk yang dalam perjalanan ke NTB mencapai 34 ribu lebih ton. Mendatangkan beras dari luar NTB dinilai Ismed sebagai hal yang wajar untuk menjaga ketahanan pangan. Setiap daerah yang memiliki stok yang sedikit, pasti akan dikirimkan dari daerah lain yang surplus.
“Kita di sini jika stoknya surplus juga akan mengirim ke daerah lain yang kekurangan stok. Karena Bulog ini kan menjaga ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Keberadaan stok diklaim bisa memenuhi kebutuhan hingga April, lantaran pada bulan itu diperkirakan ada panen raya beras.
“Semoga tahun ini bisa menyerap sebanyak-banyaknya beras petani kita,” harapnya.
Kata dia, beras dari luar yang sudah masuk ke Bulog sekitar 8-9 ribuan ton. Ribuan ton beras tersebut sudah berada di gudang-gudang penyimpanan Bulog.
“Beras ini harus ada, apalagi kondisi saat ini, dan produksi belum optimal,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, berapa pun beras yang didatangkan dari luar memiliki fungsi yang bagus. Keberadaannya cukup kuat untuk menahan laju harga di daerah masing-masing. “Jadi sangat strategis sekali,” ucapnya.
Di Bulog sendiri, untuk menahan laju harga ada dua instrumen yang dijalankan, yakni program bantuan pangan (Bapang) dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Bulan ini kita harus menggenjot penyaluran Bapang dan juga penyaluran SPHP.
“Dengan dua program ini InsyaAllah kenaikan harga bisa ditekan,” tandasnya. (rie)
