Nomor Urut Digeser, Zaini Merasa Dizalimi DPD Demokrat

HM Zaini (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mataram, HM Zaini tampaknya tak bisa menahan sesal. Bagaimana tidak, ia yang sudah merasa berpeluh membangun dan membesarkan Partai Demokrat merasa tak dihargai.

Semua ini gara-gara nomor urut pencalonanya pada pileg 2024 digeser menjadi nomor urut 2 untuk dapil Selaparang. Nomor urut 1 yang dipegang HM Zaini sebelumnya dipindahkan atas nama Badruttama Ahda, anak mantan wali kota Mataram, almarhum H Ahyar Abduh.

Terang saja HM Zaini berang. Apalagi mengingat dalam sidang pleno partai sebelumnya, posisi nomor urutnya tak akan digeser sama sekali. Namun tahunya pada daftar calon sementara (DCS) yang diumumkan partainya, baru ia mengetahui bahwa nomor urutnya digeser ke nomor urut 2.

Zaini menyampaikan, pergeseran nomor urut pencalegannya tidak elok sama sekali. Berdasarkan aturan organisasi, ia sama sekali tak merasa memiliki kesalahan apapun di internal partainya. Tiba-tiba kemudian nomor urut 1 yang sedianya ia dapatkan harus dialihkan ke caleg lain. Parahnya lagi, caleg ini adalah pendatang baru yang bukan kader partai tulen. ‘’Semua orang bertanya-tanya, kok saya digeser ke nomor urut 2. Padahal, saat pleno di DPC Demokrat Kota Mataram, saya nomor 1. Ketika diumumkan di DCS, kok berubah menjadi nomor urut 2 di bawah nomor urut H Badrrutama Ahda, anak mantan wali kota Mataram almarhum H Ahyar Abduh yang baru beberapa bulan muncul,’’ sesal Zaini saat dihubungi Radar Lombok, Senin (21/8).

Baca Juga :  Zul-Rohmi Bakal Makin Terpojok di Parlemen

Protes Zaini sendiri memiliki alasan tersendiri. Mengulik perjalanan karir politiknya, ia tercatat sebagai salah satu kader terbaik Partai Demokrat. Ia berkiprah di partai berlambang bintang mercy itu sejak zaman Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Presiden RI ke-6. Karena pengabdiannya juga di Partai Demokrat, Zaini tercatat sudah dua kali memangku jabatan Ketua DPC Demokrat Kota Mataram dari tahun 2009 lalu. Bahkan, sudah membawa Partai Demokrat di Kota Mataram menjadi pemenang pada pileg 2009 lalu hingga berhasil menduduki jabatan Ketua DPRD Kota Mataram.

Zaini mengaku, selaku pendiri partai telah berjuang dari awal di Demokrat. Partai seharusnya memberikan reward atas jasa-jasa membesarkan partai, bukan malah dizalimi seperti ini. Ketika pun ada kesalahan, semestinya internal partainya menyampaikan apa yang menjadi kesalahannya selama ini. ‘’Kalau ada skoring, apa dasar nilainya. Sampai sekarang belum ada balasan dari DPD Demokrat NTB, masyarakat bertanya-tanya sekarang ini, kok nomor urut saya digeser,’’ sesalnya lagi.

Zaini juga mengaku sangat manut atas semua perintah partainya selama ini. Apalagi, ia sudah lama berkiprah dalam partainya tanpa pernah melanggar aturan. Karenanya, ia sebelumnya sudah menyuarakan dan meminta hearing ke DPD Demokrat NTB pada bulan Juni lalu. Namun, tidak ada respons dari DPD Demokrat NTB. ‘’Saya akan adukan ke DPP karena tidak ada yang saya langgar. Kok, secara tiba-tiba diturunkan ke nomor 2, orang yang baru muncul dan tidak pernah berjuang untuk Demokrat ditaruh di nomor 1,’’ ketus anggota DPRD Kota Mataram tiga periode ini.

Baca Juga :  Nyayu Ernawati Resmi Dilantik Jadi Wakil Ketua DPRD Kota Mataram

Ketua DPC Demokrat Kota Mataram, Shinta Primasari yang dikonfirmasi terpisah kait dengan pergeseran nomor urut HM Zaini mengakui, saat penetapan rapat pleno memang benar diajukan nomor urut 1. Soal kemudian terjadi pergeseran nomor urut, Shinta mengaku bukan kewewenangannya sebagai Ketua DPC,  karena sudah diurus DPD Partai Demokrat Provinsi NTB. ‘’Saya sudah rekomendasi seluruh putra-putri terbaik kader partai, khususnya anggota Fraksi Demokrat di DPRD Kota Mataram. Sesuai arahan DPP Partai Demokrat, bahwa anggota fraksi nomor urut 1 sebagai bentuk penghargaan, bakti mereka terhadap organisasi Partai Demokrat yang besar ini,’’ terang Shinta.

Shinta menyebutkan, semua bekerja untuk Demorkat agar selamat di parlemen dan menang dalam pileg 2024 mendatang. Bukan  karena ada masalah hal-hal lain, semua murni keputusan dari DPP Demokrat NTB. (dir)

Komentar Anda