Kota Mataram Kembali ‘’Bermimpi’’

JADI HAMBATAN : Kota layak anak memiliki hambatan yakni reklame rokok yang masih banyak muncul (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Banyak program-program yang menjadi impian dari Kota Mataram. Namun sayang, satupun belum ada terealiasi. Seperti Kota Layak Anak (KLA) yang sudah sepuluh tahun dirancang. Kini, kembali membangun mimpi untuk kawasan Jalan langko sampai Pejanggik akan ditata seperti Malioboro Jogjakarta.

Semua sekolah di jalan Pejanggik, seperti SMPN 1 Mataram, SMPN 2 dan SMPN 15 Mataram akan dipindahkan ke pinggir Kota Mataram. Mimpi, ini terasa terlalu besar. Apalagi kondisi Kota Mataram saat ini belum ada perubahan hanya memoles bagian kecil seperti trotoar dan RTH.

Kepala Bappeda Kota Mataram M Ramayoga mengatakan, kedepan Kota Mataram akan dibangun sesuai dengan program yang ada, dari diskusi bersama Bappeda NTB, kedepan  Kota Mataram bisa tewujud Cities and Sustainable Development Goals (SDGs).  ‘’Ini kita rancang dengan Bappeda Provinsi NTB, kita punya ‘’mimpi’’ jalan langko dari Dasan Agung sampai Mataram mall, bisa jadi tempat wisata seperti di Jogja jalan Malioboro, dan jadi pusat wisata terpusat kedepanya,’’ katanya kepada Radar Lombok, Kamis (7/3).

Beberapa pogram secara dunia bisa masuk yakni ada 17 indikator, termasuk kota layak anak, penuntasan kemiskinan, diharapkan Bappeda provinsi. Diharapkan bisa mengadopsi, ada harapan dari Bappeda Provinsi NTB, untuk sekolah ditengah Kota Mataram di bawa ke pinggir di Kota Mataram.  ‘’Ini mimpi kedepan merencanakan sesuatu berawal dari keinginan dulu. Kita bangun dulu, terlebih dahulu baru bisa terwujud,’’ ucapnya.

Saat ini, program sudah dimatangkan dan perlu dirumuskan secara matang. Sehingga bisa terwujud kedepanya paling lambat tahun 2045. Beberapa kendala masih ditemukan seperti kota Layak Anak (KLA) masih belum  terwujud, karena banyak rekalme rokok yang masih berdiri. Karena ini, salah satu sumber PAD yang paling besar seperti pajak reklame.  ‘’Ini masih muncul, jadi perlu ada langkah bersama dengan dinas terkait. Untuk mengurangi iklan rokok, karena untuk syarat KLA harus ada sikap dan komitmen bersama OPD terkait,’’ tegasnya.

Sementara itu, anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Mataram H Muhtar mengatakan, untuk beberapa program yang sudah diharapkan dan dirancang dalam RPJMD tetunya harus dituntaskan saat ini. ‘’Jangan sekedar membangun program yang terkesan tidak masuk akal, karena setiap program memiliki anggaran yang disesuaikan. Jangan sampai APBD sia-sia,’’ katanya.

Dia berharap, untuk KLA dipastikan terlebih dahulu seperti apa tindak lanjut selama ini. Karena sudah 10 tahun impian Kota Mataram, untuk bisa menyadang KLA belum bisa terwujud karena masih banyak indikator yang tidak bisa dipenuhi selama ini. (dir)

Komentar Anda