Hilal Awal Ramadan Tak Terlihat di Loang Baloq

Ilustrasi pengamatan hilal. (IST/NET)

MATARAM–Kantor Wilayah Kementerian Agama RI bersama Stasiun Geofisika BMKG Mataram dan pihak terkait melakukan observasi hilal awal Ramadan 1445 H di Pantai Loang Baloq, Kota Mataram, Minggu (10/3/2024) pukul 16.00 WITA sampai selesai.

Berdasarkan laporan observasi Tim Hilal Stasiun Geofisika Mataram yang diterima Radar Lombok, terpantau

– Azimuth Bulan : 264.630°
– Azimuth Matahari : 266.008°
– Tinggi Bulan : 0.535°
– Umur Bulan : 1j 31m 13d
– Lag : 4 menit
– Elongasi : 1.48°
– Posisi Bulan di sebelah selatan-tas Matahari
– Fraksi Iluminasi Bulan: 0.01%

Hasi pengamatan petugas observasi, Ardhianto Septiadhi, Ricko Kardoso dan Rizqa Adhary Tegar Putri, didapatkan kesimpulan bahwa hilal tidak teramati karena ufuk tertutup awan tebal.

Selanjutnya tim dan pihak terkait melaksanakan Salat Magrib.

Diketahui penentuan awal Ramadan mengacu pada kriteria baru hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021. Yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Mengacu data ini maka belum memenuhi kriteria MABIMS.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI Thomas Djamaludin, bahkan menyebut bahwa jika mengacu MABIMS berpotensi menimbulkan perbedaan awal puasa pada Ramadan tahun 2024 ini, tetapi akan ada kesamaan pada awal bulan Syawal.

BRIN memprediksi awal puasa pada 12 Maret 2024 dan Idulfitri atau 1 Syawal 1445 H akan jatuh bersamaan pada 10 April 2024

Namun penetapan resmi awal Ramadan 1445 H menunggu sidang isbat Kementerian Agama RI di Jakarta pada pukul 19.15 WITA dan hasilnya diumumkan pada 20.05 WITA.

Sidang memperhatikan pemantauan atau rukyat hilal di 134 titik se-Indonesia. (RL)

Komentar Anda