PULAU LOMBOK sangat kaya akan potensi wisata bahari. Sepanjang pantai yang ada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan. Seperti obyek wisata pantai Kongok, Desa Meninting, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat yang mulai dikenal sebagai tempat surfing.
LUKMANUL HAKIM – GIRI MENANG
Pantai Kongok Desa Meninting Kecamatan Batulayar masih berada di satu garis dengan pantai Senggigi yang sudah dikenal wisatawan. Namun pantai ini tidak terkenal seperti Senggigi. Padahal Pantai Kongok cukup potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata olahraga surfing.
Pantai Kongok, memiliki kelebihan dibandingkan dengan sejumlah pantai yang ada di Pulau Lombok. Ombak yang terdapat beberapa tingkatan serta cukup tinggi, menjadi daya tarik bagi penikmat olahraga air seperti peselancar. Pantai Kongok ini pun cukup ramai dikunjungi oleh peselancar.
Tidak hanya, ombak yang menantang, pesisir pantai memiliki hamparan lapangan cukup luas. Sayangnya, potensi ini belum bisa dikelola dan dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah daerah. Kondisi pantai yang tidak terawat, dipenuhi sampah yang berserakan hingga tumpukan reruntuhan puing tembok bangunan akibat terjangan banjir di sungai Meninting serta abrasi membuat kondisi pantai ini kian hari semakin memprihatinkan. Budi Agung salah seorang pelaku olahraga surfing mengaku prihatin dengan kondisi pantai yang begitu indah, dan memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai lokasi olahraga surfing. “Pantai ini seperti tidak terawat. Padahal, hampir setiap hari ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing untuk surfing,” ungkap Budi.
Pantai Kongok, sebelumnya juga pernah dijadikan tempat lomba surfing. Tak hanya itu, di kawasan Pantai Kongok ini juga terdapat sungai yang juga selalu ramai dijadikan tempat memancing ketika sore hari. Meski pengunjung di tempat ini selalu ramai, namun infrastruktur dasar hampir tidak ada sama sekali. Akses jalan masuk menuju pantai juga kurang mendapatkan perhatian.
Salah seorang warga Inaq Salini mengaku setiap hari pantai tersebut selalu ramai didatangi para wisatawan, baik itu untuk surfing, memancing bahkan untuk sekedar menikmati suasana pantai yang lapangan pesisirnya cukup luas.
“Pantai ini kurang mendapat perawatan. Padahal, pengunjungnya cukup ramai. Bahkan pernah juga dijadikan tempat festival surfing,” tuturnya.
Salini pun berharap, pemerintah daerah memberi perhatian terhadap keberadaan pantai ini. Dia ingin melihat pantai ini kembali rapi, bersih dan indah. Karena itu pantai ini mesti ditata dan dilengkapi berbagai infrastruktur dasar sebagai pendukung. “Kami berharap pantai ini kembali ditata dengan baik. Karena disinilah kami menggantungkan hidup dari berdagang,” tutupnya.(*)