PRAYA – Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan H Moh Suhaili FT (Zul-Uhel) semakin gencar turun menyapa masyarakat. Tak cuma itu, pasangan yang dikenal dekat dengan masyarakat ini juga belum putus asa untuk mendapatkan dukungan dari Partai Golkar. Mengingat, Suhaili adalah satu kader terbaik Partai Golkar di NTB.
Harapan ini disampaikan Suhaili menyusul lengsernya Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Bergantinya kepengurusan pimpinan Partai Golkar akan dapat berpengaruh terhadap dukungan terhadap pasangan calon kepala daerah. Meski diketahui, B1-KWK Partai Golkar telah diputuskan untuk pasangan balon gubernur dan wakil gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Namun, potensi berubahnya dukungan itu masih berpeluang ke pasangan Zul-Uhel untuk pilkada NTB. “Kemungkinan (mendapatkan Golkar, red) bisa saja terjadi. Semua masih ada peluang sebelum janur kuning melengkung. Tapi saya tidak mau terlalu berandai-andai. Jadi kita realistis saja, karena kita ini ikhtiar. Kalau pilkada yang dilihat figur, kalau banyak partai maka harus banyak uang juga untuk menggerakan mesin partai. Emang jadi dengan yang itu, biaya untuk kursi itu tidak mungkin juga untuk biaya kampanye,” cetus Suhaili, Rabu (14/8).
Tak hanya itu, Suhaili juga yakin bisa mengulang perolehan pilkada 2018 silam. Di mana waktu itu, pasangan Suhaili-Amin mendulang 60 persen suara di Lombok Tengah. Meski suasananya berbeda karena ada pasangan balon lain dari Lombok Tengah, tapi target suaranya pada pilkada 2018 tidak ada terpengaruh. “Kalau di Lombok Tengah, target suara kita bisa tembus 60 persen. Kalau Lombok Timur kita realistis saja, kita targetkan 30 persen. Kalau pulau Sumbawa bisa kita pastikan hijau, atau tandanya berpihak ke kita,” ujarnya.
Meski optimis tapi Suhaili tidak lantas jumawa. Pasangannya masih terus menjalin komunikasi dan konsolidasi dengan berbagai elemen masyarakat dengan cara turun menyambangi masyarakat. “Sekarang dari berbagai hasil survei kita tetap tertinggi. Mudah-mudahan bisa kita tingkatkan tapi kita tidak boleh berpangku tangan dan terlalu cepat berpuas diri. Bahkan itu pemacu untuk kita bisa lebih giat lagi,” tambah Suhaili. (met)