Zul-Rohmi Jilid II Kehilangan Dukungan NasDem?

ZUL-ROHMI: Duet Zul-Rohmi jilid II pada Pilkada NTB 2024, terancam tidak mendapatkan dukungan dari NasDem, setelah Rohmi mundur dari partai NasDem. (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Langkah Sitti Rohmi Djalilah mundur dari Partai NasDem, dinilai akan memberikan luka tersendiri secara psikologi dan emosional bagi partai NasDem. Sehingga dengan kondisi itu, maka sangat kecil kemungkinan partai NasDem akan memberikan tiket usungan Pilkada NTB 2024 kepada duet Zul-Rohmi jilid II.

“Tentu secara psikologi dan emosional menyisakkan luka bagi kader partai NasDem,” kata pengamat politik UIN Mataram, Dr Ihsan Hamid, kepada Radar Lombok, Selasa kemarin (29/11).

Dia menilai tidak ada alasan prinsipil yang membuat Sitti Rohmi harus hengkang dari Partai NasDem. Pasalnya, kader partai NasDem akan melihat Sitti Rohmi sebagai orang yang tidak konsisten dengan janji-janji politik, saat diberikan amanah sebagai Ketua DPW Partai NasDem NTB.

Sehingga kondisi tersebut, tentu akan menjadi pertimbangan elit partai NasDem untuk tidak memberikan dukungan kepada duet Zul-Rohmi jilid II. “Ini berpotensi membuat Zul-Rohmi jilid II tidak memperoleh simpati dan tiket Pilgub 2024 dari partai NasDem,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pelaporan Fihiruddin Kesepakatan Semua Fraksi

Sementara itu, DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTB memastikan bahwa mundurnya Sitti Rohmi Djalilah dari Ketua DPW Partai NasDem, tidak akan berpengaruh terhadap dukungan untuk keberlanjutan duet Dr Zulkiflimansyah – Sitti Rohmi Djallilah (Zul-Rohmi) jilid II dalam kontestasi Pilkada NTB 2024.

“Dinamika politik ada (mundurnya Sitti Rohmi dari Ketua DPW Partai NasDem NTB, red), tidak mempengaruhi keberlanjutan duet Zul-Rohmi jilid II,” kata Ketua DPW PKS NTB, Yek Agil, Selasa kemarin (29/11).

Dia menegaskan, PKS NTB telah menetapkan duet Zul-Rohmi jilid II sebagai prioritas untuk diusung pada Pilkada NTB 2024. Baginya, PKS dalam menentukan Sitti Rohmi sebagai pendamping Dr Zul di Pilkada, lebih mengedepankan aspek kekuatan personal dan ketokohannya.

Baca Juga :  Bawaslu: Deklarasi Kades Dukung Ganjar Tak Melanggar

Dalam Pilkada NTB 2018 lalu, duet Zul-Rohmi didukung dan diusung oleh PKS – Partai Demokrat. Sebab itu, dalam menyikapi dinamika politik yang ada ini, harus bisa dibedakan antara kekuatan personal dan partai politik.

“Dan kami memang lebih kedepankan kekuatan personal dan ketokohan di Pilkada. Baru diikuti oleh kekuatan Parpol,” tandas Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB tersebut.

Menurutnya, keputusan Sitti Rohmi keluar dari Partai NasDem tentu sudah melalui pertimbangan matang.

Terlepas apakah nanti berpengaruh atau tidak di Pilkada 2024, pihaknya menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada Dr Zulkiflimansyah sebagai kandidat calon Gubernur. “Kami yakin banyak opsi untuk Parpol pengusung,” tandasnya. (yan)

Komentar Anda