Zul Berpeluang Dukung Rohmi Jadi Calon Gubernur

Zulkieflimansyah (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Masa pemerintahan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalillah (Zul-Rohmi) akan berakhir pada September 2023 mendatang. Kuat isu yang menyebut, untuk periode kedua ini akan gentian, Rohmi jadi calon gubernur, sementara Zul jadi calon wakil gubernur. Paket Rohmi-Zul.

Menanggapi isu beredar, Zul menilai bahwa isu itu masih dalam tahap wajar. Selama ini dirinya juga cukup nyaman dan baik dalam menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Rohmi selama memimpin NTB empat tahun terakhir ini.

“Beliau figur yang hebat. Saya cukup baik dan nyaman berkomunikasi dan bekerja sama,” kata politisi PKS itu saat ditemui di pendopo Gubernur NTB, Kamis kemarin (12/5).

Terkait kemungkinan duet Zul-Rohmi lanjut Jilid II, politisi PKS ini mengatakan, pilkada masih dua tahun lagi, memungkinkan berbagai dinamika politik terjadi. Termasuk kemungkinan dirinya tidak maju di Pilkada NTB, dan memberikan dukungan kepada Rohmi jadi calon Gubernur NTB. Mengingat ketokohan Rohmi sangat layak untuk maju sebagai Calon Gubernur NTB. “Saya kira Ibu Rohmi figur hebat untuk jadi Calon Gubernur NTB,” sanjung mantan Anggota DPR RI tersebut.

Baca Juga :  Pilkada Lobar akan Habiskan Rp 30,3 Miliar

Namun yang jelas, itu tentu akan tergantung kembali kepada hasil survei elektabilitas dirinya dan Rohmi. “Jika elektabilitas beliau (Rohmi.red) lebih tinggi, saya tidak akan paksakan diri maju. Saya akan dukung Ibu Rohmi sebagai calon gubernur,” terangnya.

Kendati demikian, diakui bahwa faktor elektabilitas tidak satu-satunya menjadi faktor penentu dalam menentukan kandidat dalam memenangkan pilkada. Sebab itu, pihaknya masih akan terus mencermati dinamika politik menuju Pilkada NTB 2024. “Meski kandidat saat ini punya elektabilitas tinggi. Tetapi bisa saja berubah jelang pilkada. Ada banyak variabel lainnya yang jadi penentu,” jelasnya.

Nanti pihaknya akan menurunkan tim survei untuk mengukur perkembangan elektabilitas, sehingga punya dasar kuat untuk memutuskan maju atau tidak di Pilkada NTB 2024. Pihaknya tidak mau mengambil keputusan hanya berdasarkan asumsi, tanpa memiliki basis data dukungan riil. “Jika elektabilitas kita tinggi, tentu kita akan maju. Tetapi jika elektabilitas kita rendah, artinya masyarakat menolak kita. Ngapain juga kita paksakan diri maju,” imbuhnya.

Baca Juga :  NW Anjani Deklarasikan Gede Sakti dan Lale Yaqut

Disinggung terkait keputusan ormas NWDI mendukung duet Zul-Rohmi lanjut Jilid II, Zul mengaku sangat mengapresiasi dan menghormati keputusan ormas NWDI tersebut. “Saya juga jadi anggota dewan pakar di ormas NWDI. Kita sudah bekerja sama dengan sangat baik,” ucapnya.

Adapun soal keinginan NWDI agar ada koalisi linear di Pilkada NTB dan Pilkada Lombok Timur 2024, hal itu kata Zul masih sangat terbuka lebar. NWDI di Lotim mendukung Rumaksi-Djamaluddin. Sementara PKS akan mencalonkan kader terbaik, Abdul Hadi (Wakil Ketua DPRD NTB) sebagai calon bupati. “Politik ini masih cair. Semua masih terbuka. Nanti itu juga akan kita lihat dari perkembangan elektabilitas para kandidat. Termasuk kita ukur elektabilitas kader kita pak Abdul Hadi,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda