Wisatawan Bongkar Kedok Pungli Objek Wisata

Ilustrasi Pungli

TANJUNG-Pungutan liar (pungli) di objek wisata Kabupaten Lombok Utara, masih marak terjadi sampai saat ini.

Seperti yang dialami seorang pengunjung masuk ke objek wisata Sendang Gile Desa Senaru Kecamatan Bayan. Dia harus mengeluarkan uang bayar tiket untuk enam orang mencapai Rp 600 ribu. Jumlah uang yang dikeluarkan itupun tidak jelas diperuntukan kemana saja.

“Saya mengeluarkan uang masuk ke Sendang Gile untuk enam orang sebesar Rp 600 ribu. Uang sebesar ini diperuntukan tiket masuk sebesar Rp 30 ribu dan fee guide sebesar Rp 220 ribu,” curhat Arif Bello, kemarin (8/11).

Kemudian, korban lainnya Muhammad Aufa Hamdan membeberkan, bahwa dua orang rekannya kena pembayaran sebesar Rp 400 ribu. Selanjutnya, kalau nyambung ke Tiu Kelep harus mengeluarkan biaya total membayar Rp 550 ribu. “Karena sudah sampai terpaksa terima saja," katanya.

Baca Juga :  Diduga Ada Pungli, Sembalun akan Ditertibkan

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Muhadi yang dikonfirmasi mengaku, jika tiket masuk ke destinasi wisata air terjun Sendang Gile sebesar Rp 10 ribu bagi wisman. Sementara untuk wisatawan lokal sebesar Rp 5 ribu. “Kalau Rp 30 ribu itu tidak benar. Itu jelas pungli. Bahaya, keluhan ini memang sudah banyak kita dengar,” akunya terpisah.

Untuk menertibkan hal itu, pihaknya saat ini sedang fokus menyasar di pelabuhan Bangsal yang dianggap sebagai titik rawan. Jika persoalan Bangsal sudah selesai, barulah pihaknya akan menyasar objek wisata lain. “Memang sekarang di Bangsal dan Teluk Nara jadi prioritas. Diantisipasi di sini malah lari ke sana, nanti kita akan tertibkan untuk semua kawasan,” katanya.

Baca Juga :  Sekolah Dilarang Pungli

Muhadi mengimbau, wisatawan sebaiknya bertanya terlebih dahulu ke petugas yang ditempatkan di objek wisata tersebut. Apalagi di masing-masing objek wisata sudah ada spanduk dengan tarif yang jelas. “Kalau ada aksi percobaan pungli, tangkap dan laporkan saja,” serunya. (flo)

Komentar Anda