Wisata Halal NTB Bidik Pasar Brunei Darussalam

Wisata Halal NTB Bidik Pasar Brunei Darussalam
BANDARA LOMBOK : Susana penerbangan di Bandara Internasional Lombok mulai ramai melayani rute penerbangan langsung ke sejumlah daerah dan luar negeri.( LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

Jajaki Peluang Penerbangan Langsung Lombok – Brunei Darussalam

MATARAM – Rencana  pemerintah provinsi (Pemprov) NTB melobi salah satu perusahaan maskapai penerbangan swasta untuk membuka rute penerbangan langsung melayani rute Lombok – Brunei Darussalam disambut positif pelaku pariwisata. Pasalnya, rute penerbangan Lombok – Brunei Darussalam akan menjadi bidikan untuk pangsa pasar wisata halal NTB yang selama ini sudah berkembang.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Anita Achmad menilai bahwa Lombok memiliki beberapa potensi untuk menarik wisatawan asal Brunei Darusalam. Salah satunya, dengan branding destinasi halal terbaik yang  dimiliki.

“Kalau Brunei Darussalam itu kita mengedepankan pangsa wisata halal yang sudah ada,” kata Anita Achmad, Jumat (1/11).

Menurut Anita, selama ini pangsa pasar wisatawan Brunei Darussalam disebut memang jarang digarap, karena beberapa hal. Diantaranya karena tidak ada fasilitas penerbangan langsung, terutama menuju NTB. Selama ini persoalannya tidak adanya penerbangan langsugn (direct flight) ke NTB dari Lombok dan sebaliknya. Jika ada penerbangan langsung, maka akan semakin mudah memasarkan wisata halal NTB di Brunei Darussalam, yang merupakan Negara muslim mayoritas pendudukanya.

“Kalau ada penerbangan langsung sudah ada,maka akan banyak wisatawan asal Brunei ke NTB. Karena persoalannya, selama ini orang malas transit diatas dua atau tiga jam, terlalu lelah dan lama,” terangnya.

Anita berharap nantinya dengan akan dibukanya rute penerbangan langsung Lombok – Brunei Darussalam, bisa bernasib sama dengan penerbangan langsung Lombok-Perth yang memiliki load factor cukup baik saat ini dan mampu mendatangkan pariwisata asal Australia cukup tinggi.

Sementara itu, wisata halal sendiri menjadi salah satu ikon utama pariwisatas NTB dan bisa ditawarkan untuk dikunjungi, yakni Islamic Center di Kota Mataram dan beberapa ikon lainnya menjadi ujung tombak promosi untuk menggaet wisatawan Brunei Darussalam adalah gelaran MotoGP serta keberadaan Geopark Rinjani.

“Sama seperti tamu yang lain, dia mau party kita bisa tawarkan ke Gili Trawangan dan pilihan lainnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) NTB Dewantoro Umbu Joka mendukung penuh rencana dibukanya rute penerbangan langsung Lombok – Brunei Darussalam dan sebaliknya.

“Bagus itu, kita sangat dukung kalau memang ada penerbangannya,” katanya.

Dijelaskannya, selama ini juga telah membangun komunikasi dengan The Asosiastion of Travel Agents Brunei (ATAB), terkait potensi wisata di masing-masing wilayah. Terlebih untuk potensi wisata halal yang ada di NTB saat ini.

“Brunei itu negara yang ekonominya kuat dan mereka selama ini liburannya ke Eropa,” ucapnya.

Menurutnya, sebagai potensi besar jika para pelaku wisata di Lombok dapat meyakinkan wisatawan asal Brunei Darussalam, tentang beberapa branding pariwisata yang telah dimiliki NTB saat ini. Beberapa hal perlu diperhatikan terkait potensi pangsa pasar wisatawan Brunei Darussalam adalah kualitas hotel yang tersedia. Karena biasanya wisatawan asal Brunei Darussalam mengguakan hotel bintang empat keatas.

Disisi lain, jika rencanan pembukaan rute Lombok – Brunei tersebut dapat terwujud, seluruh pihak terkait perlu memperhatikan sipat penerbangan reguler. Artinya, baik pemerintah dan pelaku wisata perlu menyeimbangkan jumlah penumpang pada setiap kali penerbangan agar rute tersebut dapat terus tersedia.

“Mereka belum tahu saja kalau di Lombok ini juga mewah dengan wisata halalnya, apalagi kita terus lakukan promosi dan peluangnya terbuka lebar,” katanya. (dev)

Komentar Anda