Waspadai Fluktuasi Demam Berdarah

dr H Usman Hadi (ALI MA’SHUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram masih jadi momok menakutkan yang harus diperhatikan. Terlebih saat kondisi basah dengan intensitas hujan yang turun lagi.

Jumlah penularan kasus demam berdarah cenderung fluktuatif dan naik turun. Meski demikian, potensi penyebaran penyakit DBD ini harus tetap diwaspadai. ‘’Kewaspadaan harus tetap. Naik turun kalau jumlah kasusnya,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi, Senin (6/2).

Untuk jumlah kasus DBD, data Dinas Kesehatan mencatat 52 kasus DBD terkonfirmasi sejak awal tahun. Kemudian jumlah kasus mingguannya turun naik. Seperti minggu pertama tahun 2023, Dinas Kesehatan mencatat lima kasus DBD memulai tahun 2023. Lalu meningkat dengan tambahan 14 kasus pada minggu kedua. Kemudian stagnan pada minggu ketiga dengan tambahan 14 kasus. Untuk minggu keempat tambahan kasusnya menurun dengan 12 kasus. Selanjutnya pada minggu pertama bulan Februari tambahan kasusnya menurun dengan lima kasus. ‘’Sejak awal tahun tambahan kasusnya itu 52 kasus DBD. Tapi data mingguan kita itu kan artinya menurun,’’ katanya.

Baca Juga :  Kapok, Enam Jukir Ditindak Tim Saber Pungli

Kasus DBD tersebut penanganannya tersebar di 11 Puskesmas di Kota Mataram. Pekan ini, kasus demam berdarah paling banyak ditangani oleh Puskesmas Cakranegara. Sementara pekan sebelumnya, kasusnya paling banyak di Puskesmas Selaparang. ‘’Karena fluktuatif, kita lihat juga grafik kasus mingguannya pluktuatif dan turun. Sekarang yang masih diopname itu dua orang. Kita berharap mudah-mudahan jangan ada yang meninggal karena DBD,’’ terangnya.

Dengan data yang ada, Usman mengatakan, kasus DBD di Kota Mataram disebutnya cenderung menurun. Karena tambahan kasusnya tidak pernah melebihi jumlah kasus di pekan sebelumnya. ‘’Kalau dari data ya menurun,’’ imbuhnya.

Kemudian dibandingkan kasus DBD tahun lalu di interval waktu yang sama, Usman mengatakan, jumlah kasusnya juga menurun. Tetapi Usman tidak menyebutkan tentang jumlah kasusnya di interval yang sama tahun lalu. ‘’Iya menurun, mudah-mudahan tidak naik,’’ ungkapnya singkat.

Baca Juga :  Tak Terpilih, Pejabat Peserta Seleksi Kecewa

Usman menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang saat ini lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Hal tersebut membantu memutus rantai penyebaran DBD. Kebersihan lingkungan Kota Mataram juga tambah membaik dengan sampah yang ditangani dengan baik. ‘’Kami kan hanya mengimbau penyuluhan maupun pemberian insektisida apabila ada kasus. Ya dengan melaksanakan fogging itu. Terpenting juga untuk melakukan 3M itu,’’ terangnya.

Usman menyebut, kondisi hujan yang terus menerus bukan jadi faktor utama penyebaran DBD. Justru saat kondisi hujan terus berubah jadi panas bisa lebih berbahaya untuk penyebaran DBD. ‘’Kalau hujan terus itu nyamuknya akan terbawa oleh airnya. Kalau panas terus mati juga nyamuknya. Yang jelas sekarang turun grafiknya,’’ pungkasnya. (gal)

Komentar Anda