Waspada! Chikibul Ditemukan di Mataram

dr H Usman Hadi (ALI MA’SHUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Dinas Kesehatan Kota Mataram menemukan jajanan chiki ngebul yang sedang viral di Indonesia belakangan ini. Karenanya, warga diimbau agar tetap mewaspadai kemungkinan jajanan ini dikonsumsi. Sebab, jajanan yang kerap pula disebut cikbul, chikibul, snack dragon breath atau snake dragon smoke disebut-sebut mengandung zat kimia liquid nitrogen (N2) atau nitrogen cair.

Jika makanan itu dikonsumsi, maka akan berbahaya bagi pengonsumsinya. Tak hanya dapat menyebabkan lambung bocor pada anak-anak tapi juga bahaya bagi kesehatan orang  dewasa atau siapa saja yang mengkonsumsinya. Mereka bisa terkena repture lambung dengan tubuh panas seperti terbakar serta muntah-muntah. ‘’Di Mataram, ada yang kita temukan berjualan di Udayana,’’ sebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi kepada Radar Lombok, Senin (16/1).

Petugas sudah melakukan interogasi awal kepada penjual jajanan chiki ngebul yang ditemukan berjualan di Jalan Udayana. Penjual itu mengaku mendapatkan chiki ngebul di daerah Gerung, Lombok Barat. ‘’Makanya kami sudah hubungi BPOM karena mereka yang bertugas mengawasi. Kami di Dikes itu hanya pembinaan dan sosialisasi saja,’’ katanya.

Dinas Kesehatan bergerak cepat untuk memberikan imbauan dan pemahaman kepada masyarakat. Terlebih Surat Edarab Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji, yang ditandatangani Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sudah diterima. Menindaklanjuti itu, petugas puskesmas dan Bhabinkamtibmas turun lapangan memberikan pengarahan dan sosialisasi tentang bahaya penggunaan nitrogen tanpa ada SOP. ‘’Memang belum ada larangan tapi ini penggunaan nitrogennya tanpa ada SOP. Makanya sekarang ini kita akan rapat bersama BPOM untuk membahas masalah ini dan bahayanya,’’ terangnya.

Baca Juga :  Amankan WSBK, Polairud Uji Coba Peralatan Terbaru

Usman juga membaca dari sejumlah pemberitaan bahwa Kementerian Kesehatan akan meningkatkan pengawasan terhadap bahaya menkonsumsi jajanan ini. Menurut dia, tidak cukup hanya dengan meningkatkan pengawasan melainkan perlu upaya yang lebih serius untuk memproteksi masyarakat. ‘’Pengawasan saja kalau nitrogennya tetap beredar sama saja,’’ jelasnya.

Menurut Usman, orang yang mengonsumsi jajanan chiki ngebul ini dapat melukai lambung mereka. Tubuh manusia terpapar nitrogen cair dalam yang lama, sel tubuhnya akan membeku dan mati. Dampak lainnya menyebabkan mual, muntah dan sakit perut. Sementara nitrogen penggunaannya kebanyakan di indutsri farmasi digunakan untuk mengawetkan sampel biologis. Sementara dalam dunia kuliner dipakai untuk memperindah penampakan hidangan. ‘’Tentu berbahaya kalau mengandung nitrogen masuk ke mulut otomatis saluran pencernaannya terbakar karena dinginnya yang minus itu. Untuk lambung sama juga bahanya seperti itu,’’ beber Usman.

Usman juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan kaitannya untuk meningkatkan pengawasan penjualan chiki ngebul di sekitar sekolah. Diharapkan, jajanan ini tidak dijual karena bisa dikonsumsi oleh anak-anak. ‘’Saya sudah sampaikan ke Pak Akdis Pendidikan dan Kepala Kemenag untuk jangan jualan dulu di sekolah. Mulai dari TK sampai seterusnya jangan dulu berjualan ini. Teman-teman puskesmas juga sudah berkeliling pakai mobil memberikan penyuluhan,’’ tutup Usman.

Baca Juga :  Polda: Dari Tiga ABK Hilang, Baru Satu Korban Ditemukan

Direktur RSUD Kota Mataram, dr Hj Eka Nurhayati Sp.OG mengatakan, mengonsumsi chiki ngebul yang mengandung nitrogen sangat berbahaya. Karena nitrogen adalah unsur terbesar dalam udara sebanyak 78 persen, sementara oksigen hanya 21 persen. Nitrogen cair merupakan nitrogen dengan suhu yang rendah. ‘’Chiki ngebul ini ngeri karena trauma dingin. Kenapa dia sampai beku karena minus 0 derajat nitrogennya. Nitrogen ini untuk alat-alat kesehatan ada pengolahan sendiri kalau mau dipakai operasi dan lainnya. Kalau langsung dimakan, tentunya akan sangat berbayaya,’’ timpalnya.

Mengonsumsi jajanan tersebut apalagi secara berlebih sangat berbahaya, bisa membuat lambung bocor dan sebagainya. ‘’Bayangin itu di bawah nol derajat langsung nempel di kulit pasti rusak kulit kita,’’ imbuhnya.

Eka mengimbau agar jangan ada lagi chiki ngebul dijual. Dia juga mempertanyakan pedagang dapat nitrogen dapat dari mana sehingga bisa menjual chiki ngebul yang mengandung nitrogen. ‘’Kalau masih bisa dia dapat nitrogen tetap dia akan jualan. Ngambil nitrogennya dari mana, heran saya,’’ kata Eka. (gal)

Komentar Anda